"Apa yang kamu inginkan di tahun 2016 ini?" tanya bu Lia kepada kawannya.

"Aku ingin membeli sebidang tanah. Kamu?" 

"Aku ingin menanbah koleksi mobilku." Jawab bu Lia penuh harap. Bu Lia dan bu Rini telah berkawan sejak kecil. Tiap tahun mereka akan menuliskan keinginan-keinginan mereka pada secarik kertas. Lalu kertas tersebut akan dimasukkan ke dalam botol dan dikuburkan pada tempat yang selalu sama. Di halaman belakang rumah bu Lia.

***

Lain lagi kisah pasangan suami istri yang baru saja pindah rumah di kampung kami, pak Slamet dan bu Dina. Di tahun baru ini tak banyak yang diinginkan oleh pak Slamet. Resolusinya sederhana saja. Dia ingin berhenti merokok. Dia tidak ingin menuntut lebih banyak kepada dirinya. 

Tapi, tidak denga isterinya, bu Dina. Betapa banyak keinginan yang ingin dicapainya di tahun ini. Mobil dan rumah hanya sebagian kecil harapan yang dilangitkan. Sisanya masih panjang di belakang. Operasi payudaralah, permak wajahlah, memperbesar pinggullah, memperkecil pingganglah dan masih banyak lagi. Padahal tanpa melakukan itu semua, bu Dina sudah tampak aduhai di depan mata banyak lelaki.

***

Keinginan berbeda pun didapat dari nenek dan kakek yang tinggal di ujung jalan kampungku. Tempat tinggal yang seadanya menjadi rumah mereka. Itu pun mereka menyewa. Hanya ada satu ruang yang disekat menjadi beberapa bagian, Kamar tidur, kamar mandi, dapur dan sedikit ruang kosong. Di ruang kosong itu hanya terdapat sebuah tikar. Di situ tempat mereka makan, menerima tamu atau sekedar berbincang. 

Keinginan kedua orang tua ini tidak ada yang berbeda dari tahun ke tahun. Nenek dan kakek itu hanya ingin melewati masa tua mereka dengan bahagia. Tak ada keinginan materi yang akan dituntut oleh keduanya. Jika dulu mereka mengharapkan seorang anak akan menghiasi kehidupan keduanya. Kini, mereka hanya ingin bahagia dengan apa yang ada. Itu saja.

***

"Bagaimana dengan keinginanku?"

Keinginanku pun sama sederhananya dengan pak Slamet atau pasangan nenek dan kakek di atas. Tahun ini, aku hanya ingin habiskan waktuku dengan banyak belajar. Beberapa hal yang berkaitan dengan perbloginggan menjadi prioritasku dalam menggali ilmu. Bila kusimpulkan apa saja resolusiku untuk tahun 2016, maka inilah jawabnya :

BELAJAR MENULIS 

source pic : kompasiana.com
Aku ingin belajar bagaimana menulis yang baik. Mengisi blogku dengan isi yang berkualitas melalui tulisan nan apik. Aku ingin tulisanku mampu memukau para pembaca. Dan tanpa sadar mereka telah "melahap" kata demi kata yang kurangkai hingga tak bersisa. 

BELAJAR MEMPERCANTIK TEMPLATE BLOG

Template yang sangat sederhana 
Aku ingin belajar mempercantik tampilan www.elnonita.com. Saat ini aku tidak terlampau akrab dengan platform yang kugunakan pada blogku yang baru. Mempelajari bagian-bagian yang tak kupahami inilah yang menjadi sorotanku. Dan semoga tahun ini aku dapat menguasainya lalu mengubah www.elnonita.com menjadi lebih menawan. 

BELAJAR MENJADI IBU DAN ISTERI YANG BAIK

Keluarga kecilku
Aku ingin belajar menjadi ibu dan isteri yang baik. Inilah prioritas utamaku untuk tahun ini. 10 tahun pengalaman bukan jaminan aku lihai dalam dua peranku ini. 

***

"Lalu apa keinginanmu kawan?"

Jika kamu belum paham apa yang akan dicapai pada tahun ini. Mungkin dengan mengikuti quiz berhadiah yang berlangsung di shop page Bilna di Flipit dapat memberimu sesuatu yang baru. Ayo, segera kunjungi shop page Bilna di Flipit kawan.


Dengan mengklik gambar di bawah, kamu bisa mengikuti quiz berhadiah shop page Bilna di Flipit



***

Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. // Dan semua hasrat-keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. // Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. // Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta. - Kahlil Gibran -




Dimulai dari Sebuah Hobi

"Apa hobimu kawan?" 

"Mendaki gunung? Menaklukkan beragam tebing? Mengarungi lautan? "Bercumbu" dengan banyak hutan? Atau menulis?" 

Apapun hobimu, melakukannya tentu membuat hatimu senang. Dulu, aku suka sekali memanjat wall climbing yang ada di kampusku. Rasanya tak puas bila dalam seminggu hanya sekali kesempatan memanjat yang kudapat. Aku pun memutuskan untuk bergabung dengan perhimpunan mahasiswa pecinta alam kampus. Tentu tujuan utamaku bergabung agar aku dapat lebih mengenal dunia panjat yang kucintai ini.

Hingga kini, rasa sukaku terhadap olah raga panjat ini tidak berkurang sedikit pun. Bahkan setelah menjadi seorang ibu pun, aku tidak berhenti mencuri kesempatan untuk bisa merasakan betapa menyenangkannya menggenggam point-point panjat. Meski perutku menghalangi tubuhku merapat ke papan panjat, namun hal itu tidak melunturkan rasa cintaku terhadap olah raga ekstrem satu ini. Aku berharap, suatu saat nanti, aku memiliki waktu untuk kembali melatih ketangkasan memanjat seperti dulu. Amin.

Kini, kegemaranku bertambah. Menulis di media blog menjadi hobi yang tengah kutekuni. Beragam cara kulakukan untuk mengenalnya lebih jauh. Salah satunya dengan bergabung banyak komunitas blogger. Tidak sedikit manfaat yang bisa kuambil dari sebuah komunitas. Ilmu-ilmu perblogingan kudapat dari orang-orang yang ada di dalamnya. Dari mereka aku jadi paham peluang-peluang yang baik dari sebuah blog. 

Fun Blogging 8

Dari Hobi Menjadi Profesi. Siapa yang tidak tergiur dengan ide menggoda tersebut? Memiliki profesi sesuai dengan kegemaran yang digandrungi adalah impian banyak orang. Bila sebelumnya ngblog hanya hobi yang kumanfaatkan sebagai pengisi waktu luangku. Maka kini aku tergelitik mengubah hobi menulisku menjadi sebuah profesi.


Di samping itu, hastag (#) berkahngblog yang bertebaran di media sosial kian meningkatkan hasratku untuk segera merealisasikan apa yang kuinginkan. Tapi, keinginan itu segera surut begitu mengetahui aku tak memiliki kemampuan nan mumpuni. Tulisanku tidak ada yang berbobot. Semua hanya berdasarkan pengalaman.

Aku tak paham bila menentukan langkah-langkah apa saja yang harus kutempuh agar pintu-pintu #berkahngblog itu terbuka selebar-lebarnya. Hingga kudapati sebuah info menarik mengenai workshop. Di situ dijanjikan akan mengupas ilmu-ilmu pembuka pintu-pintu #berkahngblog yang tengah kucari. Sedikit celah yang tampak tak kusia-siakan. Segera kudaftarkan diriku untuk mengikuti workshop yang diselenggarakan oleh Fun Blogging tersebut.

Workshop ini sudah berlangsung sejak tahun 2014. Peminatnya pun cukup banyak. Maka tak heran bila Fun Blogging telah melahirkan 8 angkatan kelas workshop. Dan kelas workshop dengan jumlah peserta terbanyak terjadi pada angkatanku, Fun Blogging 8. Dibungkus dengan suasana nan menyenangkan, Fun Blogging 8 berlangsung cukup meriah. 

Gratia Center, Graha Telematika Jl. Ciputat Raya No.62 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta, sebagai tempat yang dipilih untuk workshop "Dari Hobi Menjadi Profesi". Kami akan disapa oleh tiga wanita yang memiliki keahlian berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya mari langsung saja kita kupas apa saja yang disampaikan oleh ketiganya.  

Writing Great Content

Mbak Haya Aliya Zaki dan Mbak Ani Berta(dok : IWITA)
Pada sesi ini, mbak Haya Aliya Zaki yang akan membawakan materi. Beliau dikenal sebagai mom blogger dan juga seorang editor. Dari beliau, aku jadi paham bahwa ada hal-hal yang "haram" untuk dilakukan seorang penulis. Seperti tanda baca yang sering dianggap remeh. Penulisan huruf kapital yang tidak pada tempatnya. Dan cara tepat merangkai imbuhan dengan sebuah kata. Dan sebagainya.

Materi yang disampaikan mbak Haya usai, mbak Dewi dari Sari Husada melanjutkan. Mbak Dewi mempresentasikan web dari PT. Sari Husada. Mbak Dewi, mengatakan bahwa www.sarihusada.co.id di sini berfungsi sebagai penyedia informasi saja. Mengenai artikel-artikel menarik yang berhubungan dengan kesehatan dan gizi dapat juga dijumpai di web sari husada tersebut. 
Mbak Dewi dari Sari Husada (dokumen pribadi)
Hal menarik lainnya adalah adanya gerakan dari masyarakat untuk masyarakat yang peduli masalah-masalah gizi di Indonesia. Nutrisi Untuk Bangsa, begitu label yang diberikan untuk gerakan tersebut. Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan bila bergabung dengan Nutrisi Untuk Bangsa :

  • Kamu bisa memberikan kontribusi melalui tulisanmu. 
  • Kamu dapat memperluas pengetahuan seputar gizi ibu dan anak, atau pun mengenai tumbuh kembang anak dengan langsung bertanya kepada ahlinya.
  • Berkesempatan meraih penghargaan berupa "Member Of The Mount" bagi siapa saja yang telah menyetorkan tulisannya. 
Tertarik dengan gerakan Nutrisi Untuk Bangsa? Silakan segera mendaftar menjadi member kawan. Kamu bisa langsung mengunjungi Sari Husada DI SINI.

Tak hanya itu saja yang ditawarkan oleh Sari Husada. Sari Husada tak lupa memberikan apresiasinya kepada blogger dengan mengadakan Jelajah Gizi setiap setahun sekali. Tahun lalu Jelajah Gizi ditujukan ke daerah Sumatera Barat. Namun karena musibah asap yang terjadi di Sumatera, Jelajah Gizi pun dialihkan ke Pulau Dewata. Tahun ini Jelajah Gizi akan diadakan kembali, siap-siap bagi yang ingin ikut meramaikan. :)

Advancing Your Blog Platform
Mbak Shitaries (dok : IWITA)
Usai makan siang dan menunaikan ibadah sholat zuhur bagi yang muslim, workshop pun kembali dilanjutkan. Kini, giliran mbak Shintaries yang memberikan presentasi. Mbak cantik ini khusus menerangkan bagian-bagian teknis sebuah blog. Mulai dari tampilan blog yang ramah pengunjung, ramah mesin pencari, hingga ramah terhadap dolar.

Masalah-masalah teknis yang kerap membuat kepala mumet dibawakan secara santai dan tidak ribet. Cara penyampaian yang menyenangkan, mengena dan mudah dipahami membuat ibu-ibu gaptek seperti aku menjadi melek teknologi. Satu kalimat yang sangat kuingat dari mbak nan ayu ini adalah mengenai platform blog yang ramah terhadap ibu-ibu. Kurang lebih seperti ini kalimat yang beliau lontarkan.

"Kalo ibu-ibu mah biasanya lebih cocok menggunakan blogspot dari pada wordpress. Karena biasanya mereka tidak ingin ribet dengan masalah-masalah teknis. Mereka hanya ingin tulis lalu posting dan selesai." 

Kalimat dari mbak Shintariest di atas sangat mewakili apa yang aku rasakan. :))

How to Monetize Your Blog Through Branding

Mbak Ani Berta (dok : IWITA)
Closing nan menawan dibawakan dengan apik oleh mbak Ani Berta. Meski kondisi kesehatan beliau lagi kurang baik namun semangatnya tak serta-merta hilang. Penuh semangat mbak Ani mepresentasikan bagiannya.

Materi yang disampaikan oleh mbak Ani bersinggungan dengan media-media sosial yang ada saat ini. Secara umum sesi akhir ini mengupas keuntungan apa saja yang didapat dari akun-akun media sosial yang dimiliki blogger.

Mbak Ani menekankan sekali betapa pentingnya seorang blogger bersikap profesional. Mulai dari nama yang digunakan untuk akun-akun media sosial hingga cara bersikap yang baik dalam berinteraksi sosial di dunia maya.

"Nama adalah branding seorang blogger jadi jangan gunakan nama-nama alay karena akan memberi kesan bahwa blogger tersebut tidak profesional."

Banyak sekali yang dikupas oleh mbak Ani secara gamblang. Mulai dari kisah beliau yang berhenti bekerja lalu memutuskan menjadi full blogger. Hingga besarnya rezeki yang diterima sangat jelas terdengar olehku. Angkanya pun hingga kini masih terbayang-bayang di pikiranku. Ah, kapankah waktuku merasakan #berkahngblog seperti yang sudah dicapai ketiga suhu Fun Blogging ini ya?

seluruh blogger (dok : IWITA)
Ketika hobi sudah menjadi sebuah profesi maka diperlukan komitmen terhadap diri sendiri. Berjanjilah untuk terus konsisten terhadap jalan yang telah dipilih. Seharusnya, ketetapan hati tidak mudah berubah karena melakukan kegemaran adalah menyenangkan. Seperti Fun Blogging 8 yang berakhir dengan keceriaan. Kini ilmuku bertambah, kawanku bertambah dan semoga rezekiku turut bertambah. Amin. :)

Tabik!
Penghujung tahun dan liburan si kecil. Dua hal yang membuat kami mengunjungi berbagai tempat dengan harapan buah hati memiliki kesan nan menyenangkan diliburan tahun ini. Meski kaki penat melangkah, tubuh terasa lelah, namun sukur alhamdulillah tiap-tiap kunjungan berakhir cukup meriah. Tak perlu pergi ke tempat-tempat nun jauh untuk mengisi liburan kedua putriku. Dengan mengarungi kota Jakarta saja bagi kedua buah hatiku sudah "menutrisi" masa liburan sekolah mereka. Nah, salah satu daerah yang kami tuju dan cukup "bergizi" bagi tuan-tuan putriku adalah Mal Kelapa Gading. Musim liburan seperti ini tentu banyak sekali hal-hal menarik yang dapat dijumpai di pusat-pusat perbelanjaan. Potongan diskon akhir tahun yang menggiurkan kaum konsumtif atau kehadiran House of Trap menjadi jurus jitu pemasaran untuk memancing pengunjung untuk datang mendekat.

source pic : credit

House of Trap. Bukan ini yang menjadi awal tujuan kami bertandang ke Mal Kelapa Gading tempo lalu. Wahana ini kami temukan tanpa sengaja. Tampak seru kami pun berhenti sejenak melihat apakah yang ditawarkan oleh permaian satu ini. Kuhampiri petugas yang tengah berjaga. Seorang perempuan muda duduk manis di belakang meja yang dihiasi pamflet-pamflet yang berisi waktu hadir wahana tersebut. Tentu tanya pun kuajukan kepadanya. Meski bagiku jawab dan gerak gerik yang ditunjukkan tidak memuaskan, tapi beberapa poin berhasil kutangkap.

Pertama, bila pada pamflet waktu tayang yang tertera adalah 30 Oktober - 27 Desember 2015 menurut si petugas jaga kehadiran wahan ini akan diperpanjang hingga 7 Januari 2016.
Kedua, batas usia agar dapat menikmati permainan satu ini adalah 10 tahun. Syarat ini otomatis menggugurkan niat tuan putri untuk turut merasakan keseruan yang ditawarkan.
Ketiga, hingga tanggal 27 Desember wahana ini telah full booked. Perpanjangan waktu bisa jadi karena ingin memenuhi banyaknya permintaan dari pengunjung.

House of Trap, dari namanya kita dapat membayangkan permainan seperti apa yang ada di dalamnya. Tantangan-tantangan yang harus dipecahkan para peserta. Ruang-ruang yang dipenuhi dengan beragam teka teki rumit. Lalu lampu-lampu temaram membuat fantasi kian menarik. Dibungkus dengan alunan musik yang seru memerangkap imaji tentang sebuah petualangan nan hebat. Ya, seperti itulah yang terlintas dalam otakku. Karena untuk kembali bertanya aku sudah enggan mengutarakannya. Saat-saat seperti inilah kehadiran internet sangat bermanfaat.

Yup, semua jawab atas tanya yang tidak aku utarakan bisa ditemukan di sini. Menurut situs tersebut keseruan-keseruan yang ditawarkan terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu : 
1. Level easy, pada tingkatan ini lebih ditujukan kepada orang-orang dewasa yang membawa serta anak-anak mereka. Untuk itu kamu dapat memilih ruangan Sweet Factory.
2. Level medium, sedikit lebih sulit dari tingkat sebelumnya. Untuk berada di sini kamu bisa memilih ruangan Slaughter House.
3. Level hard, inilah kesulitan paling tinggi yang disediakan oleh House Of Trap. Bila berminat dengan tingkat kesulitan yang satu ini kamu bisa memilih ruangan Lost Island. 

Dari artikel yang kubaca berikut tips bila ingin masuk ke wahana House of Trap :

  • Rencanakan petualangan kamu dengan mengumpulkan teman-teman terlebih dahulu. Untuk bisa masuk ke wahana ini timmu harus memiliki anggota minimal 3 orang dan maksimal 8 orang. Pilihlah kawan-kawan yang cerdas, kuat dan tidak gampang menyerah.
  • Tentukan ruangan yang akan dipilih & cek ketersediaan waktu di tiker box. Lakukan booking jika diperlukan sehingga waktu tunggu bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain di Mal Kelapa Gading.
  • Gunakan alas kaki dan pakaian yang nyaman saat berperualang di House of Trap. Untuk para wanita tidak disarankan menggunakan rok atau pun sepatu berhak tinggi.
  • Simpan semua barang bawaanmu di loker yang tersedia.
  • Jangan lupa mengabadikan moment kamu di depan wahana House of Trap.

Masa liburan diisi dengan berpetualang dalam ruangan seperti ini mungkin bisa menjadi solusi bagi mereka yang menghabiskan akhir tahunnya hanya di dalam kota saja. Bila berminat berikut informasi tambahan yang kudapat.

House of Trap buka setiap hari jumat mulai pukul 10.00 s/d 22.00 WIB. 
HTM Senin - Kamis Rp 75.000,- dan Jumat - Minggu Rp 100.000,-
Dapatkan promo menarik diskon 20% dengan memposting foto di depan wahana atau dapatkan free 1 tiket setiap pemmbelian 3 tiket bila menggunakan kartu kredit ANZ.

Oya, yang juga perlu diingat dalam menikmati akhir tahun ini adalah lakukanlah keceriaan secara sehat. Yaitu bersenang-senanglah tanpa menguras kantong yang sudah bolong. hehe. Maksudnye hitung-hitung kembali pengeluaran setiap akan melakukan transaksi apa pun. Jangan sampai tahun berakhir, kondisi keuangan pun tamat. Jangan!! Jangan seperti itu. Tidak sehat buat dompetmu. 

Yo wislah kita selesaikan saja tulisan ini. Semoga bermanfaat dan "selamat menikmati waktu liburmu kawan".

Tabik! 



INTERMEZO
Suatu hari kami tinggalkan rumah mungil kami bersama tanaman-tanaman tak terawat. Rumput liar telah mengambil alih dibeberapa bagian taman mini itu. Panas berkepanjangan membuat rumput gajah mini tak hijau lagi. Daunnya kering tergerus terik yang tak kenal ampun. Namun tak semua yang kutanam berakhir dengan kegetiran. Lidah mertua, lili paris, bahkan bunga euphorbia justru mekar dengan meriah dan sedikit mempercantik tamanku yang tampak sendu. Ketiga jenis tanaman yang kusebutkan tadi memang tahan terhadap "sengatan" mentari. Jadi tak heran bila tumbuhan-tumbuhan tersebut mampu bertahan tinimbang tumbuhan lain.
ABUBA STEAK
Panas berlalu musim penghujan pun tiba. Kisah sedih tamanku beralih kekisah kami di sebuah restoran dengan steak sebagai menu andalannya. Kesenduan pada taman pun berganti rupa dengan senyum-senyum ramah serta sapa-sapa hangat para pelayan resto. Kali ini ruangan bagian atas restoran yang menjadi tempat keluarga kecilku bercengkrama. Kami memilih meja yang terletak di salah satu sudut ruangan. Keramaian jalan disaat petang menjadi view yang siap menemani santap sore kami. Tak perlu menunggu lama untuk kembali mendapat perhatian para pelayan. Karena pelayan-pelayan di resto ini cukup sigap dalam membaca tiap gerak yang dipertontonkan para pengunjung.
Restoran yang kami kunjungi kali itu tepat bersebelahan dengan pusat perbelanjaan yang terletak di bilangan Raden Inten 1, Jakarta Timur, tempat makan itu dikenal dengan sebutan Abuba Steak. Abuba Steak menyajikan beragam steak dan memasaknya dengan mengadopsi metode charcoal grill yaitu memanggang menggunakan arang. Abuba Steak menyatakan bila charcoal grill adalah cara terbaik dalam mengolah daging menjadi steak nan lezat. 
Restoran ini tidak hanya menyediakan steak yang berbahan dasar daging merah saja. Steak ikan dan ayam pun bisa kita jumpai. Dan bila buah hati ikut serta maka ada menu yang dikhususkan bagi si kecil.  Kehadiran menu si kecil ini adalah cara Abuba dalam menginterpretasikan sebuah pelayanan nan memuaskan yang ditujukan kepada tiap individu dalam sebuah keluarga. 
TINGKAT KEMATANGAN STEAK
Memutuskan mengunjungi tempat makan yang menyediakan steak sebagai menu andalannya maka minimal mesti paham tingkat kematangan daging yang ditawarkan oleh restoran tersebut. Di Abuba Steak ada empat tingkat kematangan steak yang ditawarkan kepada pengunjung, yaitu :
Well Done, dari segi penampilan Well Done terlihat coklat dan kering dengan tingkat keempukan sedikit kenyal karena tekstur serat daging menjadi sangat rapat sehingga lemak dan kandungan air pada daging habis terpanggang. Konon untuk tingkat kematangan jenis ini menjadi favorit bagi orang-orang yang awam tentang steak tapi tidak bagi penggemar steak.
Medium Rare, bila sebuah steak diiris dan pada bagian dalam daging masih tampak berwarna merah itu tandanya steak diolah dengan tingkat kematangan Medium Rare. Pada tahapan ini steak masih memiliki kadungan air yang cukup banyak dan aroma daging terasa kental. Orang-orang Perancis menggemari tingkat kematangan steak jenis ini.
Medium, pada tahapan ini akan tampak bagian tengah daging masih berwarna merah namun pada tepinya warna merah tidak telampau kencang. Komparasi antara tekstur daging dan kandungan air yang dimiliki cukup seimbang sehingga bila tiap potongan steak tergigit membuat lidah mampu merasakan manisnya juicy yang ada.
Medium Well,  konon tingkat kematangan yang dihasilkan pada tahapan ini sangat cocok di lidah. Perpaduan yang pas antara tekstur dan kandungan air memberikan sensasi nan maknyus pada indera perasa kita. Bagian dalam daging dibalut dengan warna merah muda lalu dibungkus oleh aroma panggang yang kencang akan membuat selera kian memuncak. Fase inilah yang direkomendasikan oleh Abuba Steak kepada para penggemar steak.
MENU-MENU YANG KAMI PESAN
Untuk mengetahui apakah seseorang benar-benar penggemar steak atau tidak dapat dilihat melalui pilihan yang dilakukannya terhadap tingkat kematangan pada sebuah steak. Jadi bila akhirnya aku memutuskan untuk memesan Tenderloin New Zealand dengan tingkat kematangan Well Done, maka mereka yang paham mengenai steak akan mudah mengetahui berada di posisi manakah aku. Apakah salah seorang penggemar steak atau hanya pengunjung biasa yang mencoba hal-hal baru.
tenderloin
Tenderlion New Zealand 200 gr Rp 90.000,-
Ice Age Melt Down. Ini bukan tentang film animasi dengan ketiga tokohnya yang lucu dan menggemaskan itu. Tapi ini mengenai minuman pendamping steak pesananku yaitu sari buah yang dibalut kesegaran. Perpaduan daun mint yang dingin layaknya dunia Manny, Sid dan Diego yang selalu diselimuti oleh batu-batu es. berbaur dengan minuman bersoda ringan kian menyejukkan suasana santap soreku. Sepiring Tenderloin yang disapu saus barbekyu khas Abuba Steak lalu disandingkan dengan segelas Ice Age Melt Down menjadikan hariku kian sempurna. :)
ice age meltdown
Ice Age Melt Down Rp 19.000,-
Memilih Tenderloin sebagai menu utamaku pada tempo lalu karena daging tersebut tidak mempunyai lemak. Berbeda dengan suamiku yang lebih memilih Sirloin Steak sebagai santapan specialnya dihari itu. Daging jenis ini memiliki jalur lemak pada sisi atasnya. Dan ketika bagian berlemak tersebut bersentuhan dengan panasnya bara akan menguarkan aroma nan harum dan menggoda. Dimasak dengan tingkat kematangan Medium kemudian dilumuri saus lada hitam membuat steak tampak kian memikat. Segelas Ice Lemon Tea mencoba meredam tiap ledakan kelezatan yang terjadi akibat gigitan Sirloin Steak yang dilakukan oleh suamiku. Bila petangku sudah hampir sempurna dengan semua hidangan yang kupesan. Maka bagi suamiku tela tunai semua selera yang tertahan. :)
Nah, untuk memastikan apakah tingkat kematangan steak sesuai dengan harapan. Lakukan pengecekan sebelum steak disantap yaitu dengan mengirisnya lalu mengintip warna yang dihasilkan pada bagian dalam daging. Seorang pelayan akan menunggu dengan sabar tamu yang tengah menilai warna kematangan yang sesuai selera mereka. Kebetulan warna daging yang diinginkan sesuai dengan harapan jadi pesanan kami kali ini aman. All orders as expected. :)
sirloin
Sirloin New Zealand Rp 75.000,-
Lain lagi dengan menu-menu yang dipesan oleh  anak-anakku. Kedua buah hati kami ini tak ada satu pun yang memesan steak, tentang ini sudah kuduga sebelumnya. Untungnya, menu anak yang ditawarkan oleh Abuba Steak cukup menarik minat mereka. Seperti si kecil Adelia yang sangat antusias memesan Grill Sausage dan segelas Millshake Vanilla. Atau si sulung Neva yang lebih percaya lidahnya mencecap sepiring pasta Spaghetty Bolognaise dan dipadu padankan dengan manisnya Millshake Chocolate membuat si kakak melahap keduanya tanpa sisa. 
grill sausage
Grill Sausage Rp 42.000,-
milkshake vannila
Milkshake Vanilla Rp 24.000,-
Spaghety Bolognaise Rp 32.000,-
Milkshake Chocolate Rp 25.000,-
AKHIR KISAH

Bila biasanya aku memiliki kesempatan mencicipi tiap makanan yang dipesan anak-anakku. Namun pada tempo lalu hal itu tidak berlaku. Lidah-lidah kami sibuk menikmati tiap lumatan yang kami buat. Kunyahanku terhenti ketika perutku sudah terasa sesak dengan semua makanan yang kusantap. 200 gr steak terlampau besar bagiku. Seandainya saja ada ukuran steak yang jauh lebih kecil dari itu tentu pilihanku jatuh padanya. Namun sayang ukuran mini yang kuinginkan itu tidak disediakan di Abuba Steak Buaran. Semoga saja suatu saat nanti mini steak hadir di antara menu-menu yang lain.

Akhirnya beberapa hal yang patut dipertimbangkan bila ingin berkunjung ke resto steak ini adalan harga yang disandingkan untuk tiap menu yang kami pesan kami anggap sangat sesuai dengan rasa yang kami dapat. Dan bagiku posisi terbaik menikmati semua kelezatan yang ditawarkan oleh Abuba Steak terletak di lantai atas restoran, disalah satu sudut ruangan yang berada dekat dengan jendela kaca. Kenapa? Karena tiap kali melihat sisi jalanan selalu ada hal-hal menarik yang tak jarang terselip nilai-nilai kehidupan yang pantas untuk dipetik. Begitu pun harapanku dengan tulisan sederhana ini. Semoga bermanfaat.

Tabik! 

Google benarkah ini??
source pic : google
Malam ini tidurku tak nyaman. Gerakan-gerakan tak nyenyak si kecillah yang membuatku membuka mata berulang kali. Tubuhku penat. Lelap pun tak kudapat. Kantukku belum usai namun azan subuh telah berkumandang. 

Sedikit malas kuberanjak dari tidurku. Tampak tuan-tuan putri masih terbuai mimpi. Kualihkan pandanganku ke gadget usangku. Seperti biasa jari-jariku menari diantara aplikasi yang terinstal. Kotak suler menjadi akhir lompatanku. Berharap hari ini ada kabar baik yang akan kuterima. Tak perlu menunggu lama, kotak surat elektronikku pun terbuka. Tatapanku pun segera terpaku pada bagian teratas list inbok ku. Terbersit harap yang selama ini kudambakan namun segera kuenyahkan. Tak mungkin, pikirku. Namun.

Google pun Memberi Jawab
source pic : google
Selamat!! Sampai pada tahap ini saja mukaku sudah merona. Teringat penolakan-penolakan yang kuterima. Dan pengajuan permohonan Google AdSense (GA) ku yang tanpa malu.

Tanpa malu? Iya, bisalah dikatakan seperti itu bila melihat rating, page rank, alexa atau nilai-nilai yang kerap disematkan pada sebuah blog. Jujur saja blogku tak memiliki nilai yang pantas. Berapa page rank yang dimiliki blogku ini? Tak layak untuk disebutkan :D. Lalu berapa alexa yang kumiliki? Gemuk dan dicurigai obesitas. :)) Aku tak paham bila bicara teknik. Hanya saja bila menulis yang diminta. Maka bisalah kucoba.

Gairah Menulis Terkadang Meredup Terkadang Terang Benderang
source pic : maxmanroe.com
Sejatinya aku tidak ingin fulus mempengaruhi kualitas tulisan. Tak ingin rupiah mengubah minat menulisku. Tapi hidup memang tak bisa lepas dari pesona lembaran-lambaran duit. Pada fase kehidupan manakah kita tidak memerlukan kehadiran alat pembayaran ini. Hampir tak ada. Pada awalnya blog ini dibangun memang diperuntukkan untuk memenuhi kantong-kantong rekeningku. Tapi, apa lacur, rekening tak terisi, blogku pun sepi. Sukur menulis menjadi hobi.

Candu menulis kian menjadi ketika seseorang mempermanis dunia khayalku. Tak pelak hasrat merangkai kata pun memuncak. Ide-ide tumpah ruah. Namun sayang euforia tulis menulis tak berlangsung lama. Tibalah aku di titik gamang. Harapan membias tak berarah. Tak jelas apa yang akan dituju. Tak tau apa yang akan dicapai. Gairah menulisku memudar. Imajinasi pun kelam ketika sadar realitas jauh panggang dari yang diimpikan.

Terpuruk. Sekian waktu tulisanku seperti tak bernyawa. Kata-kata hanya terangkai begitu saja. Tak lagi kupedulikan keindahan sebuah diksi. Yang tersisa adalah sebuah kejujuran dalam bercerita. Kupikir kejujuran menjadi penting bagi seorang penulis. Namun tak kusangka bagi sebagian yang lain kejujuran tak lebih dari tontonan upin dan ipin. Kasian, kasian, kasian. :))

Imajinasi memudar, gairah menulis pun terkantung-kantung. Terkadang hadir tanpa diduga, lalu hilang begitu saja. Kucari sudut-sudut yang mampu mengubahku kembali hidup. Entah apakah melalui beragam lomba atau sekedar secuil kisah yang kutulis tanpa hayat. Ah, dunia blogging kian pamor. Aku kian tenggelam. Kacau.

Monetisasi Blog
source pic : ehpedia.com
Ketika hasrat menulisku meredup kembali kuteringat akan niat awalku membuat blog. Kemudian kutatap rekeningku yang masih kempis tak berisi. Kuperhatikan lalu lintas blogku nan sepi. Sungguh kondisi kian tampak buruk. Aku harus berbenah. Karenanya kini kucoba merapikan kembali hasratku. Aku pun mulai mengoptimalkan hobi ngblog. Blog tidak lagi sekedar tempat ratapan tak tentu arah. Kini fokusku beralih mencari tahu bagaimana caranya agar blogku menjadi mesih penghasil dolar. 

Banyak cara yang bisa dilakukan agar blog menjadi pemasukan tambahan. Salah satunya dengan menjadikan blog sebagai pasar dalam berjual beli. Atau dengan mengikuti lomba-lomba yang diperuntukkan bagi blogger. Atau mendulang rupiah melalui riview yang diberikan pada sebuah produk. Dan masih banyak cara lain dalam memonetisasi sebuah blog. 

Dari sekian cara ada satu yang menarik bagiku yaitu melalui Google AdSense. Dan betapa senangnya ketika mengetahui permohonanku lolos dari tim peninjau. Namun akan sampai kapankah GA ini bertahan diblogku yang sepi pengunjung? Entahlah. Saat ini aku hanya paham bila tulisanku kini lebih dibutuhkan oleh blogku.

Monetisasi Blog dan Gairah Menulisku
yeay uangnya bertebaran 
Surat cinta yang kuterima dari google membuatku bersemangat kembali agar tetap produktif dalam membuat tulisan-tulisan menarik dan ciamik. Pun tak paham teknik-teknik apa saja yang perlu dipakai guna menaikkan nilai sebuah blog. Namun lolosnya pengajuan permohonanku terhada GA menjadi awal yang baik bagi aku dan blogku. 

Nah, bila bicara Google AdSense (GA) aku teringat percakapanku dengan seorang kawan. Dia sudah lama bermain di GA. Jutaan rupiah sudah dikantonginya. Menurutnya bila ingin blog mendapat AdSense maka perbaikilah traffic blog. Satu hal yang mudah untuk meningkatkan lalu lintas blog yaitu dengan blogwalking. Bila rajin melakukan kunjungan ke blog kawan-kawan blogger yang lain maka dapat dipastikan blog yang kita miliki akan sedikit lebih ramai. 

Beberapa cara pun perlu dilakukan untuk menunjang kinerja blog. Tapi sudah kukatakan di atas, aku tak terlampau paham bila bersinggungan masalah teknik. Entah apakah itu tentang alexa, seo, atau hal-hal lain yang berhubungan dengan analisis terhadap sebuah domain. Namun meski tak paham itu semua, kini gairah menulisku kembali ada. Semoga bisa bertahan lama. Semoga hasratku tak lekas pergi ketika monetisasi tak memberi nilai yang cukup. Dan semoga asa tak segera lenyap ketika monetisasi mendapati kegagalan. 

Pada akhirnya uanglah yang bicara. Demi bisa mengantongi bergepok-gepok uang orang mampu melakukan apa saja. Baik atau buruk. Pantas atau tidak pantas. Halal atau tidak. Tak lagi menjadi pertimbangan yang patut dilakukan. Bila sudah seperti itu maka jelas jenis orang seperti apa ini. Berharap aku tidak menjadi seperti itu yang mampu melibas segala cara demi menggemukkan kantong-kantong saku pribadi. [*]


Powered by Blogger.