Skip to main content

Obat TB Gratis, Berobat Yuk

Ketakutan itu masih sering menghantui hari-hariku. Selama Tuberkulosis masih menjadi momok bagi dunia kesehatan, sepertinya susah untuk pura-pura mengatakan aku rapopo . Kemudahan penularan dari penyakit akibat kuman Mycobacteriun Tuberculosis salah satu sebabnya. 

Beberapa hari yang lalu, bayang-bayang ketakutan itu kembali menghantuiku. Sebut saja mama Riska, beliau adalah pekerja paruh waktu di rumahku. Karena kondisi kesehatan yang menurun, beliau memutuskan untuk mengambil cuti kerja selama dua hari. Terdengar suaranya yang lemah dan batuk-batuk kecil yang menyertainya, menggiring pikiranku pada satu kesimpulan tentang penyakit yang diderita mama Riska. Tuberkulosis, begitulah pikirku saat itu. Sungguh aku terlalu cepat memutuskan mama Riska terjangkiti kuman Mycobakterium Tuberkulosis. Hal ini semakin memperjelas betapa paranoidnya aku. Pengetahuan yang cukup tidak membuat rasa khawatirku berkurang, justru aku semakin waspada terhadap penyakit satu ini.

Kasian bila mama Riska benar-benar terkena TB, mengingat kondisi ekonomi keluarga kecilnya yang berada di batas menengah ke bawah. Waktu pengobatan yang cukup lama disertai kewajiban mengkonsumsi obat-obatan TB setiap hari . Berapa banyak pil yang harus dibeli? Lalu berapa jumlah rupiah yang harus dikeluarkan oleh mama Riska untuk obat-obat TB tersebut. Tentunya banyak sekali. Untungnya mama Riska tidak terkena TB. Tapi bagaimana dengan mama Riska yang lain? Mari kita cari tahu apa saja obat TB ini.


Macam-Macam Obat TB

obat TB gratis
gambar bersumber dari sini

Tuberkulosis dapat menyerang berbagai organ tubuh, tapi umumnya lebih sering menyerang salah satu organ sistem pernapasan kita yaitu paru-paru. Tuberkulosis dapat disembuhkan asal mau berobat secara tertib dan teratur. 

Pengobatan TB dilakukan untuk memusnahkan basil tuberkulosis dengan cepat dan mencegah penyakit ini kambuh dikemudian hari. Idealnya pengobatan dapat menghasilkan pemeriksaan spuctum (dahak) negatip, baik pada uji dahak maupun perkembangbiakan kuman Mycobacterium Tuberculosis, diharapkan dengan terapi pengobatan yang dilakukan akan menghasilkan spuctum negatip selamanya. Obat yang digunakan untuk TB paru digolongkan atas dua kelompok yaitu :

- Obat Primer : INH (isoniazid), Rifampisin, Etambutol, Streptomisin, Pirazinamid. 
- Obat Sekunder : Exionamid, Paraaminosalisit, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin.

Meskipun demikian, pengobatan TB paru hampir selalu menggunakan tiga obat yaitu INH, rifampisin dan pirazinamid pada bulan pertama selama tidak ada resistensi terhadap satu atau lebih obat TB primer.

Resistensi sendiri masih merupakan tantangan dalam pemberantasan penyakit TB. Waktu terapi yang cukup lama membuat beberapa pasien tidak patuh meminum obat selama menjalani terapi. TB MDR ini resisten (kebal) terhadap Obat Anti Tebrkulosis (OAT), karenanya kadar atau pun kandungan obat yang dibutuhkan pun akan lebih komplek dan membutuhkan waktu terapi yang lebih panjang dari biasanya. Kepatuhan meminum obat berperan penting dalam tercapainya kesembuhan pasien TB.

Obat TB harus diminum berdasarkan resep dokter dan harus sesuai dengan dosisnya. Penghentian penggunaan obat TB harus seizin dokter. Lalu berapa harga dari obat-obat TB ini?

Obat TB Gratis

Sudah lebih dari satu dekade Indonesia menggunakan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse). Dalam mendukung penerapan strategi DOTS, pemerintah menyediakan secara gratis paket OAT (Obat Anti Tuberkulosis) bagi penderita TB dewasa atau anak-anak. Tidak sampai di situ saja, pemerintah pusat pun menerbitkan Surat Keputusan Nomor 1190/Menkes/SK/2004 tentang pemberian gratis Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dan Obat Anti Retro Viral (ARV) untuk HIV/AIDS. 

Dengan berbagai upaya pemerintah mencoba membebaskan Indonesia dari cengkraman Tuberkulosis, salah satu upaya itu adalah pemberian obat gratis kepada pasien-pasien TB. Tidak terbayangkan bila masyarakat harus mengeluarkan sejumlah materi untuk pengobatannya. Berapa rupiah yang harus dikeluarkan, mengingat pengobatan ini memakan waktu yang cukup lama. 

Kini masyarakat yang tersandung kasus penyakit Tuberkulosis bisa langsung datang ke puskesmas terdekat, ke balai-balai pengobatan atau ke rumah sakit yang telah mengadopsi strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course). Tak perlu cemas untuk biaya pengobatannya, karena pemerintah memberikan pengobatan secara cuma-cuma a.k.a GRATIS. Ini jawaban yang diperlukan Indonesia.

Kita Harus Lebih Perduli Kawan

Indonesia sebagai negara berkembang tidak terbebas dari belenggu kemiskinan. Mengentaskan kemiskinan masih menjadi PR besar bagi bangsa ini. Kesehatan yang acap kali terasa mahal ikut pula mewarnainya. Maka tidak jarang penduduk yang berada digaris kemiskinan akan berpikir ulang bila harus berobat. Namun untuk Tuberkulosis, pemerintah telah memfasilitasi pengobatan secara gratis.

Hal ini telah disosialisasikan oleh pemerintah dengan berbagai cara, diantaranya melalui layar kaca, jejaring sosial, atau melalui dunia perbloggingan. Semua dilakukan pemerintah dengan harapan masyarakat akan lebih "melek" mengenai Tuberkulosis. Begitupun dengan obat gratis yang difasilitasi oleh pemerintah, informasi penting ini diharapkan bisa tersampaikan secara tepat kepada masyarakat di daerah mana pun.

Langkah kecil kita mungkin bisa sedikit meringankan kerja berat pemerintah. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 237.641.326 jiwa (sumber) merupakan kendala tersendiri bagi terlaksananya program-program yang telah ada. Lebih perduli terhadap lingkungan sekitar, dengan memberikan informasi mengenai TB bisa dijadikan sebagai bentuk apresiasi kita terhadap pemerintah.

***

Maka kenalilah gejalanya, seperti batuk lebih dari tiga minggu tanpa dahak, berdahak atau berdarah, berat badan yang menurun drastis, demam disertai sakit pada bagian dada, atau merasa lelah dan lemah. Bila menemui tanda-tanda tersebut, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke sarana kesehatan terdekat.

MARI KITA TEMUKAN DAN SEMBUHKAN PASIEN TB, KABARI KEPADA MEREKA TENTANG PENGOBATAN GRATIS INI. DEMI INDONESIA BEBAS TB. AYO STOP TB.         

Referensi :
1. http://www.tbindonesia.or.id/
2. http://medicastore.com/

Tulisan ini dikutsertakan dalam Blog Competition Temukan dan Sembuhkan Penderita TB, serial 2 dengan tema Obat TB Gratis.


Comments

  1. Pengobatan yang rutin & lama kadang membuat orang kurang telaten meskipun gratis. Semoga masyarakat menyadari karena penularannya sangat mudah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mak.... klo gak telaten, obat gratis ini pun akan mjd sia2 ...

      makasih mak udah mampir :)

      Delete
  2. klo sampai berhenti berobat di tengah jln, trus kumannya resisten, malah jd lbh repot lg yah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyah mak...

      makasih udah mampir :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

House For Sale

Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah kisah singkat karya A.S. Laksana. Karyanya dimuat di salah satu surat kabar harian nasional yang terbit dari Surabaya. Dengan tajuk Dijual : Rumah Dua Lantai Beserta Kenangan di Dalamnya, bercerita tentang sepasang suami isteri yang sedang berada di ambang batas perceraian. Masalah-masalah yang sekiranya dianggap sepele oleh salah satu dari pasangan di dalam cerita ternyata bagi yang lain itu menjadi timbunan-timbunan konflik berkepanjangan. Dan pada akhirnya memaksa keduanya untuk segera mengambil keputusan yang tidak mudah. Mungkin seperti itulah yang bisa saya tangkap dari cerita pendek karya saudara A.S Laksana. Tapi tulisan ini tidak ingin membahas tentang cerpen A.S. Lakasana. Membaca cerpen ini seketika mengusik memori saya yang sudah lama terpendam. Ini menyangkut judul lagu yang diangkat oleh cerpenis. Membawa benak saya pada sebuah rumah yang entah seperti apa kini wujudnya. Rumah dalam kenangan saya tidak sama dengan ruma...

Monetisasi Blog Meningkatkan atau Menurunkan Gairah Menulis

Google benarkah ini?? source pic : google Malam ini tidurku tak nyaman. Gerakan-gerakan tak nyenyak si kecillah yang membuatku membuka mata berulang kali. Tubuhku penat. Lelap pun tak kudapat. Kantukku belum usai namun azan subuh telah berkumandang.  Sedikit malas kuberanjak dari tidurku. Tampak tuan-tuan putri masih terbuai mimpi. Kualihkan pandanganku ke gadget  usangku. Seperti biasa jari-jariku menari diantara aplikasi yang terinstal. Kotak suler menjadi akhir lompatanku. Berharap hari ini ada kabar baik yang akan kuterima. Tak perlu menunggu lama, kotak surat elektronikku pun terbuka. Tatapanku pun segera terpaku pada bagian teratas list inbok  ku. Terbersit harap yang selama ini kudambakan namun segera kuenyahkan. Tak mungkin, pikirku. Namun. Google pun Memberi Jawab source pic : google Selamat!! Sampai pada tahap ini saja mukaku sudah merona. Teringat penolakan-penolakan yang kuterima. Dan pengajuan permohonan Google AdSense (GA) ku yang tanpa ...