Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2015

Ingress Persepolis Jakarta

No retreat, no surrender. That is Spartan law. And by Spartan law, we will stand and fight.... and die. A new age has begun : an age of freedom! And all will know that 300 Spartans gave their last breath to defend it! (King Leonidas - 300 ) 300 jiwa perkasa itu pun bergetar ketika mendengar teriakan Leonidas yang seakan mampu melumat 200.000 pasukan Persia yang dibawa oleh Xerxes. Gerbang Thermopylae (celah sempit yang diapit oleh dua buah bukit) itu pun menjadi saksi bisu dari pertempuran sengit kala itu. Meski berakhir dengan kekalahan pada bangsa Spartan. Tetapi Leonidas meninggalkan api semangat yang siap membakar jiwa-jiwa ksatria lainnya. Kemudian setelah berabad-berabad lamanya pertempuran yang tak kalah seru kembali terjadi di muka bumi ini. Meski tak sampai berdarah-darah tapi cukup membuat lelah. Meski tak ada aksi-aksi heroik seperti halnya pasukan Spartan tetapi cukup menarik dan menggelitik untuk dicermati. Laga ini diusung dari sebuah permainan besutan Nianti...

Sambut Ramadhan 2015 Bersama DealGoing

Adalah sebuah keharusan bagi umat muslim di belahan bumi mana pun untuk berpuasa dibulan kesembilan dalam penanggalan Hijriah ini. Bulan Ramadhan adalah waktu dimana Allah SWT akan memberikan pahala sebesar-besarnya setiap ibadah yang dilakukan penuh kekhusyukan dan keikhlasan. Sepanjang bulan penuh berkah ini amalan-amalan kebaikan akan dilipatgandakan. Pintu-pintu rahmat dibuka selebar-lebarnya. Dalam tempo tiga puluh hari muslimin dan muslimah diwajibkan menahan rasa lapar di waktu siang, melawan dahaga yang selalu dibayangi oleh teriknya mentari, dan dengan segala daya upaya mengurung nafsu-nafsu liar yang tak henti-hentinya menggoda iman. Bagi saya, euforia bulan suci ini terasa jauh sebelum tarawih pertama dilaksanakan.  Datangnya bulan penuh berkah hampir selalu dibarengi dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok yang melonjak. Ditambah rupiah yang kini menginjak dikisaran Rp 13.000,- semakin memperkeruh suasana perekonomian negeri saya yang tercinta ini. Kondisi ...

Samsung Galaxy S6 yang Memukau

Kalap. Begitu pertama kali yang dirasa ketika mengetahui ada lomba mengulas sebuah produk andalan perusahaan terkenal yang berasal dari negeri ginseng ini. Tak tanggung-tanggung hadiah yang ditawarkan berupa  smartphone terbarunya. Busyet dah, gara-gara ini nyaris puasa ane batal di tengah jalan. Masakan ane harus berakhir dengan jelaga yang pekat pada dasar panci. Bener-bener tampilan dari produk unggulan ini sungguh menggoda iman. Pada awal tahun ini Samsung telah merilis produk premium terakhirnya yang bergenus Galaxy. Perusahaan elektronik ini tidak hanya menelurkan satu macam jenis saja tetapi ada dua tipe Galaxy dengan perbedaan yang tak terlampau mencolok yaitu Samsung Galaxy S6 dan Samsung Galaxy S6 edge. Perkembangan teknologi smartphone yang  melaju tanpa batas terus menggempur penggunanya tanpa belas. Masing-masing produsen berlomba-lomba menciptakan inovasi di setiap produk-produk yang mereka hasilkan. Produsen lokal pun tak mau tinggal diam melihat peluang ...

Ayo Menabung

Memiliki pendapatan yang pas-pasan tentu akan menjadi bumerang yang mematikan bila tidak pandai mengatur keuangan. Masa depan tergadaikan dengan utang yang terus menerus menumpuk. Mimpi-mimpi terlupakan karena disibukkan oleh kegiatan gali lubang tutup lubang. Bila kondisi morat-marit ini terus berlanjut, maka jangan heran suatu saat nanti akan dihadapkan pada era kegelapan yang kelam dan suram. Sisi kelam keuangan ini begitu mudah dijumpai dibanyak sisi kehidupan. Lihat saja ibu-ibu rumah tangga yang selalu menjerit ketika uang saku mereka terjepit oleh banyak kepentingan hidup. Bayar uang sekolah anak, bayar air, bayar listrik, bayar tukang sampah, bayar keamanan, bayar ojek langganan, bayar cicilan, bayar kartu kredit, dan sebagainya.  Urusan uang yang bertampang suram ini pun kerap menghampiri buruh-buruh pabrik yang selalu meringis tiap kali bahan bakar minyak mengalami perubahan nilai beli yang melejit. Tak jarang petugas keamanan yang bertampang lembut pun berubah b...

Remuk Redam Cinta

Cinta... Hihi.. malu saya Pipi merona merah Bibir tersenyum Mata menatap kaca Hati berkata "Cantiknya wajah di dalam cermin ini" Cinta... Ugh.. betapa menggairahkan Dalam angan Tubuh kita saling berpagut Tumpang tindih tak mau lepas Lidah kita saling bertaut berkelindan Desah samar menyemarakkan Peluh turut meramaikan Cinta... Ah ... betapa melenakan Tak ada hari tanpa pesonanya Merenggut habis kesadaran Terombang ambing khayalan Ketika realitas membuat tersadar Diri telah hanyut dalam fatamorgana yang memabukkan Cinta... Huft..sudahlah hentikan saja Biarkan waktu meluluh lantakkannya tanpa sisa Bila yang satu hancur berkeping-keping Maka yang lain tumbuh tak terbendung

Menangis

Malam belum mendekat Senja pun belum beranjak Tiba-tiba saja aku menangis tanpa sebab Paras-paras bahagia itu yang mengusikku Bukannya aku merasa iri atau pun dengki Tapi entah kenapa mataku berair begitu saja Malam belum mendekat Senja pun belum beranjak Namun mataku sudah sembab tanpa alasan yang jelas Aku melihat seorang ayah sedang bercengkrama dengan buah hatinya Tampak bahagia dan penuh canda Bukannya aku merasa itu sebuah ketidakadilan Tapi entah kenapa sudah lama tak kulihat itu di sekitarku Malam belum mendekat Senja pun belum beranjak Namun air sudah mengering di sudut mataku Menyisakan jenuh Terhadap rutinitas yang selalu sama

P A R K I N G

"Melaju di jalanan lebih gampang tinimbang memarkirkan sebuah mobil," begitulah ujar seorang kawan disuatu siang.  Permasalahan setiap pemula yang baru bersentuhan dengan kemudi tidak akan sama. Namun memposisikan kendaraan pada tempat yang telah ditentukan sepertinya menjadi kendala bagi sebagian besar pemula. Seperti kawan saya yang belum juga memiliki keberanian menerjang jalanan meskipun keahlian mengemudi sudah dikantongi jauh sebelum saya memutuskan untuk kursus mengemudi. Mungkin memang tampak sulit mengendarai mobil dengan berjalan mundur. Melaju ke depan saja belum dikuasai apalagi harus mundur. Tapi coba benahi dulu cara berpikir yang demikian. Bagaimana bila kamu mencoba sedikit latihan yang sudah pernah saya terima di tempat kursus mengemudi. Perhatikan arah kemudinya, perhitungkan jarak yang tampak pada kaca spion dengan jarak sebenarnya, lalu mainkanlah feel- mu dalam mengambil setiap tindakan mengemudi. Begitulah saran instruktur saya. Belia...