Game oh Game......

Suami memiliki hobby bermaen game? Itu suami saya, walaupun doi belum termasuk pecandu game tapi sepertinya hobby suami yang satu ini sudah mulai menjakiti ke dua buah hati kami. Tujuan melakukan game atau permainan itu sendiri pada dasarnya adalah untuk bersenang-senang, mengisi waktu luang atau bisa juga dijadikan sebagai kegiatan olah raga ringan. Masalahnya adalah jika permainan (game) sudah menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Tiada hari tanpa game, apalagi bila gara-gara game harus merenggang nyawa. Wah, ya jangan sampai seperti itu. Mengetiknya saja sudah membuat bulu kuduk saya merinding. Ngeri ngbayanginnya.

Perkembangan game berbanding lurus dengan perkembangan teknologi pendukungnya. Semakin kemari jenis permainan (genre game) yang tersedia di pasaran pun semakin beragam. Para pengembang game pun berlomba-lomba menghadirkan game yang menarik. Dan menarik tidaknya sebuah game tergantung pada kebutuhan dari si pemain (gamers). Masing-masing dari jenis game ini memiliki tempat tersendiri di hati peminatnya, mulai dari game consol hingga game online. Tapi kita tidak akan membahas jenis-jenis game yang ada pada saat ini. Saya hanya ingin membahas sedikit tentang perkembangan game online yang cukup digrandungi oleh penikmat game.

Game online yang berkembang sedimikian rupa, menyebabkan warung internet tumbuh subur bagaikan jamur. Sayangnya perkembangan game online ini tidak didukung dengan peraturan yang jelas tentang batasan usia yang diperbolehkan untuk berkunjung ke warung internet. Cobalah berkunjung ke salah satu warung internet yang menyediakan fasilitas game onlinenya, maka akan kita temui orang-orang dengan usia yang sangat beragam, dari usia sekolah dasar hingga usia yang tidak lagi muda. Tidak ada peraturan yang jelas dari sebuah warnet, cukup sediakan rupiah untuk menyewa satu buah pc maka kamu bisa bermain sepuasnya dan lupakanlah masalah waktu. Bila kecanduan resiko ditanggung siapa? Tentang ini mari kita singgah sebentar ke Korea Selatan. Di sini ada yang namanya pusat rehabilitasi kecanduan internet dan game, dan dana yang disediakan oleh pemerintahannya dalam mengatasi masalah kecanduan ini mencapai 10 juta dolar per tahun. Ah, untuk jelasnya silakan mampir di sini.

gb. dari www.bubblews.com

Itu bila kita ke Korea Selatan, Indonesia? Untuk masalah itu saya bukanlah orang yang berkompeten dalam berpendapat. Karena bukan itu juga yang ingin saya bahas di sini. hehe. Masih tentang perkembangan game online saat ini, khususnya DOTA ( Defense of the Ancients ). Ini berhubungan dengan hobby suami yang suka bermain game, salah satu game kesukaannya adalah DOTA. Ntah semenjak kapan suami saya mulai kambuh lagi hobby bermain game hingga larut malam. Tidak jarang doi akan berhenti ketika waktu mendekati azan subuh. Saya baru menyadarinya dalam minggu-minggu ini. Awalnya saya tidak keberatan bila doi bermain game barang sejam dua jam. Hitung-hitung untuk hiburan setelah dia lelah berkerja seharian. Tetapi sudah beberapa hari ini, setiap saya terbangun di malam hari saya mendapati suami tengah asik bermain game. Mungkin terlalu asik hingga dia tak menyadari bila saya bangun dan memperhatikannya dari belakang. Ini adalah peringatan bagi saya, untuk segera mengambil tindakan yang cukup tegas. hehe.

Sebenarnya tidak akan menjadi masalah  bila permainan (game) dilakukan dalam batas yang wajar. Bermain game sekedar untuk bersenang-senang, atau hanya untuk mengisi waktu luang mungkin sedikit dibutuhkan untuk sebagian orang dewasa yang lelah akan rutinitas sehari-hari. Dan ini pun berlaku juga terhadap anak-anak, boleh bermain game asal game yang dimainkan sesuai dengan usianya, pilihlah game yang dapat merangsang daya pikirnya, dan bermain gamelah dengan batasan waktu yang jelas. Karena sudah banyak game yang bisa dijadikan sebagai media dalam mendidik buah hati kita. Mengikuti perkembangan zaman tanpa menjadi korban darinya adalah pilihan bijak untuk saat ini, itu menurutku. Bagaiman menurutmu? :)

Related Posts

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.