[giveaway] Mendongeng Waktunya Untuk Mengkhayal


Yay...ini adalah giveaway ketiga yang aku ikuti, pertama pakdhe cholik tapi gak kesampaian karena telat daftar keburu kuotanya penuh, gak nyangka peminatnya banyak euy. Kedua giveawanya api kecil dalam sukuran di bulan maretnya. Ketiga  giveawaynya mamah Tira. Semoga berkenan ya mak... masih kepo, menulis pun masih amburadul, tapi mari kita coba menyampaikan apa yang ada di kepala. ^_^

***

Mendongeng bagiku adalah waktunya untuk mengkhayal kepada anak-anak. Meskipun di rumah ada beberapa buku dongeng si kecil, seperti Kancil si Pencuri Timun, Si Kancil Kena Batunya, Beauty and The Beast, Rapunzel, Alice in Wonderland dan sebagainya. Tetapi aku lebih nyaman menceritakannya dengan gayaku sendiri. Cerita bisa berdasarkan dari buku-buku yang aku baca atau hasil dari imajinasiku.

Mendongeng memiliki keasikan tersendiri bagiku, mimik yang harus dibuat sedemikian rupa, suara yang harus mengikuti peran tokoh yang sedang aku ceritakan, tatapan, seringai, tertawa yang terbahak-bahak, menangis, dan berbagai macam emosi yang terkadang aku pun ikut terbawa di dalamnya. Seperti ketika seseorang harus menangis, tak jarang mataku terasa panas, suaraku terasa sedikit lebih berat, layaknya aktris kawakan yang sedang berakting, seperti itulah aku ketika mendongeng.  

Mendongeng menggunakan alat peraga akan sedikit memudahkan aku dalam menyampaikan imajinasiku kepada anak-anak. Bukan juga syarat mutlak aku dalam mendongeng, tapi alat peraga akan membuat dongeng yang aku ceritakan menjadi lebih menarik. Seperti ketika aku bercerita tentang Kelinci dan Kaca Mata Usangnya, bermodalkan boneka kelinci, kaca mata, dan beberapa boneka pendukung lainnya, membuat cerita menjadi lebih menarik. Dan anak-anak pun bisa menikmati, bahkan ikut serta mengambil peran. Kalo sudah seperti itu, akan banyak cerita di dalamnya. Beberapa contoh alat peraga yang aku gunakan :   

"Bunny" peran utama dalam Kelinci dan Kaca Mata Usangnya

"Ruffy" dalam Kelinci dan Kaca Mata Usangnya

Di dalam dongeng ada pesan tersembunyi yang ditujukan untuk pendengarnya. Cara mendidik yang menyenangkan, bagiku. Menyampaikan pesan secara frontal terkadang memilki kendala tersendiri, sedikit dimanipulatif akan meminimalisir dampak yang tidak diinginkan. Itu yang diharapkan ketika aku mendongeng kepada anak-anak. Semoga bermanfaat ^_^.

Related Posts

12 comments

  1. wah, bonekanya lucu... kalau di rumah, yang ngedongeng malah ayahnya anak-anak... hihihi, aku kok susah ya mau ngedongeng buat anak. *emak yang payah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. mak rina rinz..kerjaan si kecil itu mbak...lucu ya jadinya..hehe...iya gpp mbak, beda-beda specialisasainya..gak bisa dongeng, masaknya oke punya... :)

      makasih udah mampir mak....ane melipir ke sono dech...sediain sajian yg yahut ye... ^_^

      Delete
  2. hihi..bonekanya lucu mbak...klo sy seadanya yg ada didkt sy, spt selimut yg sy ubet2 ke tangan sehingga membentuk suatu makhluk...heehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi..boneka mjd daya tarik artikel ini tentunya...wah...emak yang kreatip...

      salam kenal mak...ntar aku cari blogmu..tak mampir juga... ^_^

      Delete
  3. Mendongeng untuk anak-anak memang agak sedikit susah karena kita harus menggunakan kata-kata yang pas untuk mereka agar mudah difahami.
    Lebih bagus memang juga menggunakan alat peraga agar lebih menarik.
    Semoga berjaya dalam GA
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah matur nuwun pak dhe sudah sudi mampir...

      salam hangat juga dari jakarta ^_^

      Delete
  4. Aduuuh udah lama nggak mendongeng karena anak2 sudah besar. Nunggu cucu aja kali ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. eh ada mak lusiana...senengnya ditengokin..saia suka sama tulisan mak ttg Dosan...semoga ketemu solusi yang pas ya mak...pas utk alam, juga pas utk penghuninya...amin :)

      Delete
  5. hehehe..pinjam donk kacamata bunny ...saya sekarang lg belajar mengajarkan fitry 2,6 thn untuk mendengarkan dongeng..eh itu anak malah ga suka kalau dia mau tidur saya bicara hiks ..dia malah lebih suka nonton dvd upin ipin terus ikuti aktingnya..dia jadi upin n sya jd ipin

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe bisa aja uni....betul...betul...betul...upin ipin cukup berpengaruh uni, si kecil pun suka sama kartun satu itu...cuma suka salah penyebutan 'N' pada akhir kata suka jadi 'L' ... hihi

      Delete
  6. Salut deh... Mbak rajin menulis dan mengikuti lomba. Semangat terus yaa..:)

    ReplyDelete
  7. haha karena saya baru belajar nulis, lomba dijadiin semangat utk nulis.....

    makasih udah mampir :)

    ReplyDelete

Powered by Blogger.