Nyampah Tapi Bukan Sumpah Serapah

Kebetulan saya adalah pendatang baru di dunia blogger. Sudah lama mendengar dan berkeinginan untuk ikut berkecimpung di dalamnya. Tapi kesempatan baru menyapa pada akhir tahun kemaren. Khusus hari ini ada satu istilah lagi yang saya ketahui, yaitu tentang GA (giveaway) . Mencoba peruntungan di GAnya pakdhe Cholik dengan topik Blogger Dengan Dua Status. GAnya hanya diadakan di hari ini saja. Mengetahuinya pun sudah hampir dipenghujung hari, tapi tidak salahnya mencoba sebuah pengalaman.

Melihat kembali status-status saya di facebook, bergabung pada tahun 2009, dari sekian banyak status sebagian besar adalah hanya sampah. Menelusuri satu demi satu status yang kira-kira sedikit berbobotlah, setidaknya itu menurut saya. Akhirnya ada dua status yang menarik perhatian saya.

1. Maksud hati mau hidup sehat, no fetsin, no msg, no pengawet, no garam,..hambar-hambar dah. eh tempat makannya berformalin. ampun dech coy.

4 juni 2009, merupakan refleksi saya betapa untuk menjalani hidup sehat perlu usaha dan kerja keras. Saya hanya berusaha menjadi ibu yang baik untuk buah hati, menjadi istri yang baik untuk suami. Menyediakan makanan yang memiliki standar kesehatan yang cukup sehingga pantas untuk dikonsumsi oleh keluarga tercinta adalah idealisme saya sebagai seorang wakil kepala rumah tangga. Pada kenyataanya ada sebagian orang-orang yang justru melakukan kecurangan-kecurangan demi meraup keuntungan yang lebih. Salah satunya adalah dengan menambah bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh pada produk-produk yang mereka hasilkan demi memperoleh keuntungan semata. Mengenai hal ini, salah satu teman sma saya berpendapat lain. 

"makan tinggal makan saja bingung....km blm ada pantangan to...??

Seandainya saja saya bisa dengan mudahnya berpikiran seperti itu, mungkin status di atas tidak akan ada. Tapi itu bila idealisme saya yang berbicara. Masalahnya saya salah satu manusia dari kebanyakan manusia pada umumnya. Melupakan idealismenya demi kesenangan pribadi. Setidaknya dengan mengikuti giveaway ini, mengingatkan kembali akan idealisme yang pernah ada.

2. Masing-masing orang ada rejekinya. Rejekinya koruptor dari korupsi, rejeki penipu dari menipu, rejeki pemulung dari memulung, rejeki pekerja seks komersial (psk) dari pria-pria hidung belang, rejeki gayus dari suap meyuap. Halal atau tidak, selagi masih perlu memberikan alasan. pikirkan sendiri. Tanyakan sama hati nurani kalo masih memilikinya.

4 oktober 2010, menulis status di atas setelah selesai menonton acara Talk Show Kick Andy, bintang tamunya kali itu adalah seorang polwan dan seorang guru tari. Topiknya mengenai orang-orang yang memiliki profesi lebih dari satu. Antara polwan dan guru, dua profesi yang sangat berbeda. Tapi ke dua orang tersebut melakukan hal yang luar biasa hebatnya. Seorang polwan yang memiliki kerja sampingan sebagai seorang badut. Pekerjaan iseng-iseng yang dilakukan polwan tersebut, ternyata cukup menghasilkan sehingga dia memutuskan pekerjaan badutnya itu sebagai pekerjaan sampingan dia. Lalu ada lagi kisah dari seorang guru tari, memiliki pekerjaan sampingan sebagai tukang parkir dan pemilah sampah. Amanah dari ibunda tercinta untuk hidup tanpa mencuri membuat dia harus mengabdikan dirinya menjadi tukang parkir dan pemilah sampah.

Polwan dan guru tari, dua orang yang membuat saya sedikit marah terhadap diri sendiri, terhadap rasa sukur yang jarang hadir dalam diri. Lalu ada salah satu komentar dari kawan lama saya waktu di yogya dulu, Ridar Nuril Dynayati, yang berkomentar : 
"setiap orang memiliki pilihan atas rezeki yang akan diambilnya. setelah itu biar tuhan yang akan mengaturnya...reward or punishment!"

Komentarnya sedikit memberi jawaban atas kegundahan yang ada.hehe. Iya, semua kambali kepada yang memilki kehidupan ini. Apapun pilihan yang diambil dalam mencari rejeki yang telah dijanjikan oleh tuhan, pada akhirnya Tuhan pula yang akan bicara.

Related Posts

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.