Akibat Kebiasaan Yang Buruk

Cenat cenut cenat cenut. Sakit gigi. Beberapa hari yang lalu gigi saya terasa nyeri. Waktu kontrol memeriksakan gigi sudah melewati tenggat dari jadwal kunjungan. Seharusnya pada akhir tahun lalu saya harus kembali ke dokter gigi langganan. Bayangan rasa ngilu yang mendera ketika sela-sela gigi dibersihkan selalu mengurungkan niat saya untuk kembali. Tapi cinta itu perih. #eh ... Hm, maksud saya sakitnya itu sangat sangat tidak mengenakkan. Sangat menyiksa. Tidur tak nyenyak. Makan pun tak lahap. Karena tak sanggup lagi menahan nyeri saya pun menyerah dan akhirnya kembali lagi ke Drg. Adi Budiman yang ganteng, sabar dan baik hati itu. :)

Jadilah pada kamis sore (01/04) saya beserta si kecil meluncur ke klinik Drg. Adi Budiman. Berlokasi di Jl Raya Pulo Gebang menjadikan perjalanan sangat ringkas dan cepat. Jelang jam pulang kantor jalanan Pulogebang semakin dipadati oleh ragam kendaraan. Bus, truk, mobil plat hitam, mobil plat merah, mobil plat kuning, sepeda motor, sepeda ontel hingga kereta berkuda pun ikut melintasi jalan yang tak begitu lebar itu. Tapi demi menumpas rasa sakit yang semakin menjadi maka mari kita sapa debu-debu yang berterbangan yang kerap membuat mata menjadi pedih. Demi kenyamanan mengunyah mari kita hirup pekatnya asap-asap kendaraan yang selalu membuat sesak. Demi ketuntasan masalah pergigian ini mari kita salip rapatnya kendaran meski tak mudah. Ya, mari kita tuntaskan saja persoalan gigi ini.

Klinik Drg. Adi Budiman ini kerap terlihat ramai oleh pengunjung. Jadi awal yang baik bagi saya ketika saya adalah orang pertama yang tiba di klinik. Melakukan pendaftaran, menunggu panggilan kemudian menyampaikan keluhan. Usai menyampaikan keluhan yang dirasakan maka dilakukanlah pemeriksaan terhadap gigi-gigi saya. Ada beberapa hal yang disampaikan. Pertama, ternyata gigi-gigi saya telah mengalami abrasi. Yaitu sebuah keadaan abnormal dimana email (lapisa gigi) menghilang karena terkikis. Kebiasaan buruk menyikat gigi yang sudah berlarut-larut adalah penyebab utamanya.

Kedua, pertumbuha gigi geraham bagian akhir yang tidak benar. Di situlah letak sumber masalahnya. Diperkirakan terdapat lubang pada bagian gigi tersebut. Hanya saja karena posisi gigi yang tidak normal maka lubang tidak tampak. Jalan keluarnya adalah melakukan rontgen pada titik yang dicurigai memiliki masalah. Jadilah saya mendapat rujukan ke Parahita Diagnostic Center Bekasi.

Solusi. Itu yang saya perlukan. Bagaimana cara mengatasi abrasi yang saya derita. Itu yang menjadi perhatian saya. Penambalan. Wah seperti gigi berlubang saja. Tapi ternyata penambalan bukanlah hal yang terpenting. Menurut Drg. Adi Budiman fokus utamanya terletak pada kebiasaan buruk selama ini. Jadi perbaiki dulu cara menyikat gigi yang salah. Jangan lakukan penekanan pada gigi terlalu keras. Berpikir gigi akan bersih bila disikat dengan tenaga yang super kuat adalah salah. Berkumurlah sekali saja. Karena bila lebih dari itu dikhawatirkan akan mengurangi fungsi dari flouride yang terdapat pada pasta gigi. Bahkan saya disarankan tidak perlu berkumur-kumur. Di film-film asing saya sering lihat seperti itu. Saya pikir itu jorok. Sekarang justru menjadi saran bagi saya. Dan yang terakhir saya diberi oleh-oleh berupa pasta gigi sensitif serta resep obat kumur yang dapat dibeli di apotik terdekat. (*)

obat kumur




.



Related Posts

6 comments

  1. Mudah2an Allah memberi kesembuhan untukmu ya, mbak :) aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah sakitnya sudah berlalu mbak.. makasih doanya :)

      Delete
  2. Cepet sembuh ya, Mbaaak

    ReplyDelete
    Replies
    1. sekarang alhamdulillah sudah baik2 saja beby , makasih ya :)

      Delete
  3. sakit gigi itu memang gak enak ya mbak,terasa semuanya sakit.semoga sehat selalu ya mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, seperti itu yang dirasa Devina. ya, amin. makasih ya :)

      Delete

Powered by Blogger.