Skip to main content

Ingress Persepolis Jakarta

No retreat, no surrender. That is Spartan law. And by Spartan law, we will stand and fight.... and die. A new age has begun : an age of freedom! And all will know that 300 Spartans gave their last breath to defend it! (King Leonidas - 300 )

300 jiwa perkasa itu pun bergetar ketika mendengar teriakan Leonidas yang seakan mampu melumat 200.000 pasukan Persia yang dibawa oleh Xerxes. Gerbang Thermopylae (celah sempit yang diapit oleh dua buah bukit) itu pun menjadi saksi bisu dari pertempuran sengit kala itu. Meski berakhir dengan kekalahan pada bangsa Spartan. Tetapi Leonidas meninggalkan api semangat yang siap membakar jiwa-jiwa ksatria lainnya.

Kemudian setelah berabad-berabad lamanya pertempuran yang tak kalah seru kembali terjadi di muka bumi ini. Meski tak sampai berdarah-darah tapi cukup membuat lelah. Meski tak ada aksi-aksi heroik seperti halnya pasukan Spartan tetapi cukup menarik dan menggelitik untuk dicermati.

Laga ini diusung dari sebuah permainan besutan NianticLabs yaitu perusahaan starup yang telah diakuisisi oleh google. Berbasis Augmented Reality, game yang mengkombinasikan jagat maya dan dunia nyata ini melibatkan cukup banyak orang. Para pemainnya pun tidak hanya berasal dari kota Jakarta saja tetapi juga dari daerah-daerah yang ada di Indonesia. Bahkan pemain-pemain dari luar negeri ada juga yang ikut nimbrung serta unjuk kebolehan untuk membuktikan keeksistensian diri dalam membela kubu mereka. Setiap langkah-langkah dominasi yang diambil akan menentukan arah cerita dari permainan yang biasa disebut Ingress ini.
sumber : http://www.kotakgame.com/berita/detail/49718/LIPUTAN-Serunya-Event-Ingress-Persepolis-XM-Anomaly-Di-Taman-Mini-Indonesia-Indah-Jakarta

XM anomali label yang dilekatkan untuk event yang kerap digelar oleh Ingress. Ingress selalu berusaha memasukkan unsur-unsu sejarah dalam alur cerita permainannya. Seperti tema anomali yang sudah-sudah tak jauh-jauh dari mitologi atau kejadian bersejarah masa silam. Sebut saja tema-tema seperti 13Magnus, Darsana, Interitus, Helios dan Shonin yang kerap mewarnai riuhnya sebuah anomali. 

Bidikan tema anomali NianticLabs kali ini pun diarahkan ke sebuah kota bersejarah yang pernah ditaklukkan oleh Alexander Agung dan berakhir dengan membumihanguskan kota tersebut hingga rata dengan tanah. Sayang beribu sayang bangunan-bangunan berasitektur megah serta rumit itu harus hancur berkeping-keping.  Kini puing-puing kemegahan kota yang namanya memiliki arti Kota Bangsa Persia ini masih dapat kita jumpai di Iran bagian barat daya, di ibukota provinsi Fars, sekitar 70 km timur laut kota Shiraz. Dan hingga kini kota tersebut tetap setia menyandang nama Persepolis.

Perseteruan-perseteruan yang terjadi ketika alexander Agung merebut dan membumihanguskan Persepolis inilah yang kemudian dianologikan sebagai pertempuran yang terjadi antara dua faction (kelompok pemain) yang ada di Ingress, Enlightened dan Resistance. 

Dan tepat 20 Juni 2015 yang lalu TMII dikepung oleh dua kubu yang saling rebut portal (wilayah yang diduga memiliki XM / energi baru) . Kedua faction ini berpencar di beberapa titik di lingkuang area TMII dan berusaha saling mendominasi permainan. Sepanjang jalan komplek TMII kita akan mudah mendapati kelompok-kelompok kecil. Dibedakan dengan warna merah dan biru, mereka tersebar di setiap sudut TMII. Lapar atau pun haus tak jadi masalah. Mata mereka tak lepas dari HP yang berada dalam genggaman. Bahkan ada satu keluarga yang ikut meramaikan. Ibu, bapak dan anak saling bahu membahu membela kelompok mereka. Keluarga harmonis tampaknya. 

Game ini tidak seperti game pada umumnya yang harus berdiam lama di satu tempat. Di sini para pemainnya harus rajin mengeksplor tempat-tempat yang dicurigai memiliki XM. Dan pada Sabtu lalu tampak bahwa ibadah puasa bukan halangan yang cukup berarti. Karena mengelilingi TMII dengan berjalan kaki tentu bukan perkara gampang. Apalagi jika dibarengi dengan berpuasa. Seperti apa rasa mulutnya ya? Sepet? Tak taulah karena saya bukan salah satu pemain. :) 




Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Obat TB Gratis, Berobat Yuk

Ketakutan itu masih sering menghantui hari-hariku. Selama Tuberkulosis masih menjadi momok bagi dunia kesehatan, sepertinya susah untuk pura-pura mengatakan aku  rapopo  . Kemudahan penularan dari penyakit akibat kuman Mycobacteriun Tuberculosis salah satu sebabnya.  Beberapa hari yang lalu, bayang-bayang ketakutan itu kembali menghantuiku. Sebut saja mama Riska, beliau adalah pekerja paruh waktu di rumahku. Karena kondisi kesehatan yang menurun, beliau memutuskan untuk mengambil cuti kerja selama dua hari. Terdengar suaranya yang lemah dan batuk-batuk kecil yang menyertainya, menggiring pikiranku pada satu kesimpulan tentang penyakit yang diderita mama Riska. Tuberkulosis, begitulah pikirku saat itu. Sungguh aku terlalu cepat memutuskan mama Riska terjangkiti kuman Mycobakterium Tuberkulosis . Hal ini semakin memperjelas betapa paranoidnya aku. Pengetahuan yang cukup tidak membuat rasa khawatirku berkurang, justru aku semakin waspada terhadap penyakit satu ini. ...

House For Sale

Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah kisah singkat karya A.S. Laksana. Karyanya dimuat di salah satu surat kabar harian nasional yang terbit dari Surabaya. Dengan tajuk Dijual : Rumah Dua Lantai Beserta Kenangan di Dalamnya, bercerita tentang sepasang suami isteri yang sedang berada di ambang batas perceraian. Masalah-masalah yang sekiranya dianggap sepele oleh salah satu dari pasangan di dalam cerita ternyata bagi yang lain itu menjadi timbunan-timbunan konflik berkepanjangan. Dan pada akhirnya memaksa keduanya untuk segera mengambil keputusan yang tidak mudah. Mungkin seperti itulah yang bisa saya tangkap dari cerita pendek karya saudara A.S Laksana. Tapi tulisan ini tidak ingin membahas tentang cerpen A.S. Lakasana. Membaca cerpen ini seketika mengusik memori saya yang sudah lama terpendam. Ini menyangkut judul lagu yang diangkat oleh cerpenis. Membawa benak saya pada sebuah rumah yang entah seperti apa kini wujudnya. Rumah dalam kenangan saya tidak sama dengan ruma...

Monetisasi Blog Meningkatkan atau Menurunkan Gairah Menulis

Google benarkah ini?? source pic : google Malam ini tidurku tak nyaman. Gerakan-gerakan tak nyenyak si kecillah yang membuatku membuka mata berulang kali. Tubuhku penat. Lelap pun tak kudapat. Kantukku belum usai namun azan subuh telah berkumandang.  Sedikit malas kuberanjak dari tidurku. Tampak tuan-tuan putri masih terbuai mimpi. Kualihkan pandanganku ke gadget  usangku. Seperti biasa jari-jariku menari diantara aplikasi yang terinstal. Kotak suler menjadi akhir lompatanku. Berharap hari ini ada kabar baik yang akan kuterima. Tak perlu menunggu lama, kotak surat elektronikku pun terbuka. Tatapanku pun segera terpaku pada bagian teratas list inbok  ku. Terbersit harap yang selama ini kudambakan namun segera kuenyahkan. Tak mungkin, pikirku. Namun. Google pun Memberi Jawab source pic : google Selamat!! Sampai pada tahap ini saja mukaku sudah merona. Teringat penolakan-penolakan yang kuterima. Dan pengajuan permohonan Google AdSense (GA) ku yang tanpa ...