Skip to main content

Menjelajahi Citra Rasa Khas Abuba Steak

INTERMEZO
Suatu hari kami tinggalkan rumah mungil kami bersama tanaman-tanaman tak terawat. Rumput liar telah mengambil alih dibeberapa bagian taman mini itu. Panas berkepanjangan membuat rumput gajah mini tak hijau lagi. Daunnya kering tergerus terik yang tak kenal ampun. Namun tak semua yang kutanam berakhir dengan kegetiran. Lidah mertua, lili paris, bahkan bunga euphorbia justru mekar dengan meriah dan sedikit mempercantik tamanku yang tampak sendu. Ketiga jenis tanaman yang kusebutkan tadi memang tahan terhadap "sengatan" mentari. Jadi tak heran bila tumbuhan-tumbuhan tersebut mampu bertahan tinimbang tumbuhan lain.
ABUBA STEAK
Panas berlalu musim penghujan pun tiba. Kisah sedih tamanku beralih kekisah kami di sebuah restoran dengan steak sebagai menu andalannya. Kesenduan pada taman pun berganti rupa dengan senyum-senyum ramah serta sapa-sapa hangat para pelayan resto. Kali ini ruangan bagian atas restoran yang menjadi tempat keluarga kecilku bercengkrama. Kami memilih meja yang terletak di salah satu sudut ruangan. Keramaian jalan disaat petang menjadi view yang siap menemani santap sore kami. Tak perlu menunggu lama untuk kembali mendapat perhatian para pelayan. Karena pelayan-pelayan di resto ini cukup sigap dalam membaca tiap gerak yang dipertontonkan para pengunjung.
Restoran yang kami kunjungi kali itu tepat bersebelahan dengan pusat perbelanjaan yang terletak di bilangan Raden Inten 1, Jakarta Timur, tempat makan itu dikenal dengan sebutan Abuba Steak. Abuba Steak menyajikan beragam steak dan memasaknya dengan mengadopsi metode charcoal grill yaitu memanggang menggunakan arang. Abuba Steak menyatakan bila charcoal grill adalah cara terbaik dalam mengolah daging menjadi steak nan lezat. 
Restoran ini tidak hanya menyediakan steak yang berbahan dasar daging merah saja. Steak ikan dan ayam pun bisa kita jumpai. Dan bila buah hati ikut serta maka ada menu yang dikhususkan bagi si kecil.  Kehadiran menu si kecil ini adalah cara Abuba dalam menginterpretasikan sebuah pelayanan nan memuaskan yang ditujukan kepada tiap individu dalam sebuah keluarga. 
TINGKAT KEMATANGAN STEAK
Memutuskan mengunjungi tempat makan yang menyediakan steak sebagai menu andalannya maka minimal mesti paham tingkat kematangan daging yang ditawarkan oleh restoran tersebut. Di Abuba Steak ada empat tingkat kematangan steak yang ditawarkan kepada pengunjung, yaitu :
Well Done, dari segi penampilan Well Done terlihat coklat dan kering dengan tingkat keempukan sedikit kenyal karena tekstur serat daging menjadi sangat rapat sehingga lemak dan kandungan air pada daging habis terpanggang. Konon untuk tingkat kematangan jenis ini menjadi favorit bagi orang-orang yang awam tentang steak tapi tidak bagi penggemar steak.
Medium Rare, bila sebuah steak diiris dan pada bagian dalam daging masih tampak berwarna merah itu tandanya steak diolah dengan tingkat kematangan Medium Rare. Pada tahapan ini steak masih memiliki kadungan air yang cukup banyak dan aroma daging terasa kental. Orang-orang Perancis menggemari tingkat kematangan steak jenis ini.
Medium, pada tahapan ini akan tampak bagian tengah daging masih berwarna merah namun pada tepinya warna merah tidak telampau kencang. Komparasi antara tekstur daging dan kandungan air yang dimiliki cukup seimbang sehingga bila tiap potongan steak tergigit membuat lidah mampu merasakan manisnya juicy yang ada.
Medium Well,  konon tingkat kematangan yang dihasilkan pada tahapan ini sangat cocok di lidah. Perpaduan yang pas antara tekstur dan kandungan air memberikan sensasi nan maknyus pada indera perasa kita. Bagian dalam daging dibalut dengan warna merah muda lalu dibungkus oleh aroma panggang yang kencang akan membuat selera kian memuncak. Fase inilah yang direkomendasikan oleh Abuba Steak kepada para penggemar steak.
MENU-MENU YANG KAMI PESAN
Untuk mengetahui apakah seseorang benar-benar penggemar steak atau tidak dapat dilihat melalui pilihan yang dilakukannya terhadap tingkat kematangan pada sebuah steak. Jadi bila akhirnya aku memutuskan untuk memesan Tenderloin New Zealand dengan tingkat kematangan Well Done, maka mereka yang paham mengenai steak akan mudah mengetahui berada di posisi manakah aku. Apakah salah seorang penggemar steak atau hanya pengunjung biasa yang mencoba hal-hal baru.
tenderloin
Tenderlion New Zealand 200 gr Rp 90.000,-
Ice Age Melt Down. Ini bukan tentang film animasi dengan ketiga tokohnya yang lucu dan menggemaskan itu. Tapi ini mengenai minuman pendamping steak pesananku yaitu sari buah yang dibalut kesegaran. Perpaduan daun mint yang dingin layaknya dunia Manny, Sid dan Diego yang selalu diselimuti oleh batu-batu es. berbaur dengan minuman bersoda ringan kian menyejukkan suasana santap soreku. Sepiring Tenderloin yang disapu saus barbekyu khas Abuba Steak lalu disandingkan dengan segelas Ice Age Melt Down menjadikan hariku kian sempurna. :)
ice age meltdown
Ice Age Melt Down Rp 19.000,-
Memilih Tenderloin sebagai menu utamaku pada tempo lalu karena daging tersebut tidak mempunyai lemak. Berbeda dengan suamiku yang lebih memilih Sirloin Steak sebagai santapan specialnya dihari itu. Daging jenis ini memiliki jalur lemak pada sisi atasnya. Dan ketika bagian berlemak tersebut bersentuhan dengan panasnya bara akan menguarkan aroma nan harum dan menggoda. Dimasak dengan tingkat kematangan Medium kemudian dilumuri saus lada hitam membuat steak tampak kian memikat. Segelas Ice Lemon Tea mencoba meredam tiap ledakan kelezatan yang terjadi akibat gigitan Sirloin Steak yang dilakukan oleh suamiku. Bila petangku sudah hampir sempurna dengan semua hidangan yang kupesan. Maka bagi suamiku tela tunai semua selera yang tertahan. :)
Nah, untuk memastikan apakah tingkat kematangan steak sesuai dengan harapan. Lakukan pengecekan sebelum steak disantap yaitu dengan mengirisnya lalu mengintip warna yang dihasilkan pada bagian dalam daging. Seorang pelayan akan menunggu dengan sabar tamu yang tengah menilai warna kematangan yang sesuai selera mereka. Kebetulan warna daging yang diinginkan sesuai dengan harapan jadi pesanan kami kali ini aman. All orders as expected. :)
sirloin
Sirloin New Zealand Rp 75.000,-
Lain lagi dengan menu-menu yang dipesan oleh  anak-anakku. Kedua buah hati kami ini tak ada satu pun yang memesan steak, tentang ini sudah kuduga sebelumnya. Untungnya, menu anak yang ditawarkan oleh Abuba Steak cukup menarik minat mereka. Seperti si kecil Adelia yang sangat antusias memesan Grill Sausage dan segelas Millshake Vanilla. Atau si sulung Neva yang lebih percaya lidahnya mencecap sepiring pasta Spaghetty Bolognaise dan dipadu padankan dengan manisnya Millshake Chocolate membuat si kakak melahap keduanya tanpa sisa. 
grill sausage
Grill Sausage Rp 42.000,-
milkshake vannila
Milkshake Vanilla Rp 24.000,-
Spaghety Bolognaise Rp 32.000,-
Milkshake Chocolate Rp 25.000,-
AKHIR KISAH

Bila biasanya aku memiliki kesempatan mencicipi tiap makanan yang dipesan anak-anakku. Namun pada tempo lalu hal itu tidak berlaku. Lidah-lidah kami sibuk menikmati tiap lumatan yang kami buat. Kunyahanku terhenti ketika perutku sudah terasa sesak dengan semua makanan yang kusantap. 200 gr steak terlampau besar bagiku. Seandainya saja ada ukuran steak yang jauh lebih kecil dari itu tentu pilihanku jatuh padanya. Namun sayang ukuran mini yang kuinginkan itu tidak disediakan di Abuba Steak Buaran. Semoga saja suatu saat nanti mini steak hadir di antara menu-menu yang lain.

Akhirnya beberapa hal yang patut dipertimbangkan bila ingin berkunjung ke resto steak ini adalan harga yang disandingkan untuk tiap menu yang kami pesan kami anggap sangat sesuai dengan rasa yang kami dapat. Dan bagiku posisi terbaik menikmati semua kelezatan yang ditawarkan oleh Abuba Steak terletak di lantai atas restoran, disalah satu sudut ruangan yang berada dekat dengan jendela kaca. Kenapa? Karena tiap kali melihat sisi jalanan selalu ada hal-hal menarik yang tak jarang terselip nilai-nilai kehidupan yang pantas untuk dipetik. Begitu pun harapanku dengan tulisan sederhana ini. Semoga bermanfaat.

Tabik! 

Comments

  1. Kelihatannya lezat, sayang jauuh di sana. Menikmati gambarnya saja duluan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk ternderloinnya bagiku maknyuss... kapan2 sempatin mampir mak :))

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Obat TB Gratis, Berobat Yuk

Ketakutan itu masih sering menghantui hari-hariku. Selama Tuberkulosis masih menjadi momok bagi dunia kesehatan, sepertinya susah untuk pura-pura mengatakan aku  rapopo  . Kemudahan penularan dari penyakit akibat kuman Mycobacteriun Tuberculosis salah satu sebabnya.  Beberapa hari yang lalu, bayang-bayang ketakutan itu kembali menghantuiku. Sebut saja mama Riska, beliau adalah pekerja paruh waktu di rumahku. Karena kondisi kesehatan yang menurun, beliau memutuskan untuk mengambil cuti kerja selama dua hari. Terdengar suaranya yang lemah dan batuk-batuk kecil yang menyertainya, menggiring pikiranku pada satu kesimpulan tentang penyakit yang diderita mama Riska. Tuberkulosis, begitulah pikirku saat itu. Sungguh aku terlalu cepat memutuskan mama Riska terjangkiti kuman Mycobakterium Tuberkulosis . Hal ini semakin memperjelas betapa paranoidnya aku. Pengetahuan yang cukup tidak membuat rasa khawatirku berkurang, justru aku semakin waspada terhadap penyakit satu ini. ...

House For Sale

Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah kisah singkat karya A.S. Laksana. Karyanya dimuat di salah satu surat kabar harian nasional yang terbit dari Surabaya. Dengan tajuk Dijual : Rumah Dua Lantai Beserta Kenangan di Dalamnya, bercerita tentang sepasang suami isteri yang sedang berada di ambang batas perceraian. Masalah-masalah yang sekiranya dianggap sepele oleh salah satu dari pasangan di dalam cerita ternyata bagi yang lain itu menjadi timbunan-timbunan konflik berkepanjangan. Dan pada akhirnya memaksa keduanya untuk segera mengambil keputusan yang tidak mudah. Mungkin seperti itulah yang bisa saya tangkap dari cerita pendek karya saudara A.S Laksana. Tapi tulisan ini tidak ingin membahas tentang cerpen A.S. Lakasana. Membaca cerpen ini seketika mengusik memori saya yang sudah lama terpendam. Ini menyangkut judul lagu yang diangkat oleh cerpenis. Membawa benak saya pada sebuah rumah yang entah seperti apa kini wujudnya. Rumah dalam kenangan saya tidak sama dengan ruma...

Monetisasi Blog Meningkatkan atau Menurunkan Gairah Menulis

Google benarkah ini?? source pic : google Malam ini tidurku tak nyaman. Gerakan-gerakan tak nyenyak si kecillah yang membuatku membuka mata berulang kali. Tubuhku penat. Lelap pun tak kudapat. Kantukku belum usai namun azan subuh telah berkumandang.  Sedikit malas kuberanjak dari tidurku. Tampak tuan-tuan putri masih terbuai mimpi. Kualihkan pandanganku ke gadget  usangku. Seperti biasa jari-jariku menari diantara aplikasi yang terinstal. Kotak suler menjadi akhir lompatanku. Berharap hari ini ada kabar baik yang akan kuterima. Tak perlu menunggu lama, kotak surat elektronikku pun terbuka. Tatapanku pun segera terpaku pada bagian teratas list inbok  ku. Terbersit harap yang selama ini kudambakan namun segera kuenyahkan. Tak mungkin, pikirku. Namun. Google pun Memberi Jawab source pic : google Selamat!! Sampai pada tahap ini saja mukaku sudah merona. Teringat penolakan-penolakan yang kuterima. Dan pengajuan permohonan Google AdSense (GA) ku yang tanpa ...