Lima Jam Bersama Dwi Jaya

Matahari bersinar di ufuk timur. Cakrawala di atas sana berwajah hangat. Tidak masam, dan tidak pula terlampau ceria. Jalanan tak terlalu padat oleh arus kendaraan. Meski tak bisa juga dibilang lengang. Namun cukup nyaman untuk berlenggang. Angin berhembus dari penyejuk udara kendaraan yang kami tumpangi. Tak menusuk dingin, namun tak juga menyengat panas. Sebuah permulaan yang baik untuk aktitivitas di pagi itu.

Kemudi kendaraan diarahkan ke tepian jalan raya bekasi, lalu berhenti di depan deretan kios yang berjejer rapat. KURSUS STIR MOBIL CV. DWI JAYA, begitulah yang tertulis di kaca depan salah satu toko. Yup, ke sinilah tujuan kami. Kami kemari karena mendapat rekomendasi dari kawan kakak ipar saya. Ada banyak pilihan tempat kursus stir kemudi di sekitar wilayah Cakung, Jakarta Timur. Hanya saja anjuran dari seorang kenalan biasanya akan menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan. Dan itulah yang terjadi pada kami.

Tepat pukul 08.00 WIB kami membuka pintu yang tak terkunci. Penuh pasti kami jejakkan kaki di ruangan yang berukuran lebih kurang 3x4 m ini. Di dalam kami disambut oleh senyum ramah mbak Zera. Wanita nan cantik itu tengah berada di belakang meja panjang. Dan kami duduk dihadapannya. Tak perlu menunggu waktu lama untuk memulai sebuah percakapan. Dengan lihainya mbak Zera menerangkan paket-paket yang tersedia. Akhirnya kami memutuskan mengambil paket 5 kali pertemuan ( 5 jam ). Harga yang harus dikeluarkan sebesar Rp 400.000,- dan uang pendaftaran senila Rp 25.000,-. Nilai tersebut tidak bisa diganggu gugat meskipun saya telah menawarkan akan mempromosikan tempat kursus stir mobil ini di blog yang saya miliki. Mungkin karena tanpa diperkenalkan oleh saya pun usaha mereka tetap jaya seperti namanya. Toh pada akhirnya saya tetap mengiklankan secara gratis badan usaha yang berlokasi di Jl. Raya Bekasi KM. 23,5 no. 5 - Cakung Timur - Jakarta Timur ini. :)

 Ada beberapa pilihan mobil beserta instruktur yang disediakan oleh CV. DWI JAYA. Instruktur-instruktur ini akan mendampingi serta memberikan materi untuk langsung dipraktekkan para siswa di jalanan umum. Kebetulan avanza dengan pak Deni yang menjadi kendaraan dan instruktur kami. Nah, dari sinilah petualangan dimulai.


"Siapa yang ingin mengemudikan pertama kali?" tanya pak Deni membuka pembicaraan sembari menyodorkan kunci mobil kepada kami
Apa? Tunggu dulu. Mengemudikannya? Gak salah denger nich? Saya dan kakak ipar saling berpandangan. Tak ada yang berani mengambil peluang. Kami ragu-ragu. Rasa penasaran begitu menggebu. Antara ingin sekali mengemudikannya namun takut bila nanti tidak mampu mengendalikan kendaraan beroda empat ini. Jujur saya ingin sekali mengambil kesempatan tapi nyali saya ciut melihat jalanan. Jalan raya Bekasi? Tronton saja lewat di jalur satu ini. Jadi kebayangkan gimana kondisi lalu lintas di sepanjang jalan raya Bekasi?

"Oke, aku yang pertama." Kataku memutuskan. Busyet dah sok berani lu, sok kul lu. Padahal hati lu keder tiap kali denger klakson-klakson itu bersahutan. Busyet dah. Gaya lu selangit cuy.

Singkat cerita dimulailah pelajaran awal mengemudi. Seperti kisah yang pernah saya sampaikan di sini. Dan melajulah kami di tengah jalanan yang hiruk dengan pengemudi yang kikuk. Namun di bawah bimbingan pak Deni laju mobil tetap bisa terkendali dan kendaraan diusahakan selalu berada di jalur yang tidak salah yaitu tidak menginjak garis putih sebagai pembatas jalur. 

Sepanjang perjalanan dari mulut-mulut kami terlontar ragam pertanyaan. Digempur tanya dari banyak arah membuat pak Deni kelabakan. Dan jawaban kami atas pertanyaan yang diberikan oleh instruktur kemudi kami ini pun kerap membuat pak Deni menggelengkan kepalanya. Mendapati hari nan sesak dan ditemani dua siswa pemula dan wanita pula. paniang kapalo  :D

Jam demi jam kami lalui. Dan setelah lima jam pertemuan. Maka mungkin inilah yang bisa saya sampaikan di sini :

Pertama, lakukan prosedure keamana seperti sabuk pengaman (safety belt), kaca spion di dalam, di kanan dan di kiri. Pastikan posisi spion sudah mampu menjangkau arah pandangmu baik dari sisi kanan mobil, kiri mobil atau belakang mobil. Lalu duduklah senyaman mungkin. Tes kenyamanan tersebut dengan menginjak kopling hingga full. Bila dirasa kurang, atur dan sesuaikan letak kursi dengan menyesuaikan jangkauan kakimu terhadap kopling. Kemudian lakukan pengecekan posisi persneling. Posisi gigi akan netral bila persneling bisa digerakkan ke kiri dan ke kanan. Dan terakhir cek posisi rem tangan. Bila semua sudah aman baru nyalakan mesin.

Kedua, learning by doing. Konsep ini yang ditawarkan oleh DWI JAYA. Untuk bisa mengikuti pelatihan yang diberikan instrutur maka wajib memahami keempat hal ini terlebih dahulu yaitu kopling, persneling, gas dan rem. Kapan kita perlu menginjak kopling, memindahkan gigi, lalu menacap gas, atau mempergunakan rem. Seiring bertambahnya jam pelatihan tangan dan kaki akan terbiasa terhadap keempah hal tersebut.

Ketiga, kuasai tubuhmu. Di mana letak kaki kirimu, kaki kananmu, lengan kananmu, serta lengan kirimu. Gak lucukan bila instruktur menginstruksikan tekan kopling kamu malah menginjak rem atau gas. Karena pada umumnya yang memainkan kopling adalah kaki kiri. Dan kaki kanan biasanya fokus pada rem dan gas. Kecuali bagi yang tidak sama dengan kebanyakan orang.

Keempat, yakini dirimu bahwa mengemudi itu tidak terlampau sulit. Sikap yang tenang dan rileks mempermudah kita menguasai keadaan.

Kelima, gas pada mobil latihan tidak sama dengan gas pada mobil pribadi. Karena pada mobil-mobil latihan telah dilakukan penyetingan agar laju kendaraan dapat dikendalikan oleh instruktur. Jadi setelah keempat hal di atas dikuasai maka langkah selanjutnya biasakan dirimu dengan mobil di rumah. Hati-hati ketika menginjak pedal gas. Biasanya gas mobil pribadi lebih ringan bila dibandingkan mobil-mobil latihan mengemudi.

Lima hal setelah lima jam latihan mengemudi bersama pak Deni. Apakah setelah lima jam saya sudah lihai mengendalikan laju mobil? Belum. Jam terbang mengemudi akan mengasah ketrampilan seorang pengemudi. Tapi secara garis besar saya sudah paham. Saat ini saya hanya perlu membiasakan diri berada di belakang kemudi. Itu saja. [*]


Related Posts

11 comments

  1. semangat mba latihannya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyah aku lagi cemangat2nya nich..sampe kbw mimpi :D

      Delete
    2. Mbaaa mau tanyaa , itu pas awal bljr di kenalin dlu gak bagian”nya kaya ini rem kalo mau d klo gigi ini kopling ini? Di jelaskan dlu gak mba? Semoga di jawab ya mba

      Delete
  2. Tetap semangat dan sukses untuk latihannya, jadi pengen juga belajar nyetir mobil. Salah satu keinginan yang sampai sekarang belum bisa saya wujudkan. Ingin sekali bisa nyetir mobil, apalagi sering di suruh sama om untuk bawa mobilnya dan kadang juga saat bersama teman-teman yang udah punya mobil sering disuruh buat bawa mobil.

    Ujung-ujungnya saya hanya bisa nyengir dan ngejawab gini ke teman-teman "wah... kamu ngeledekin nih... Saya kan gak tahu bawa ginian sampai sekarang".

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayukk belajar nyetir, ntar pengalamannya dsharing, trus kasih aku link nya ya.. aku tunggu :)

      Delete
  3. Aku juga pengin belajar nyetir. Meskipun belum punya mobil...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya gpp, belajar aja.. siapa tau setelah itu mobilnya yang datang menghampiri kamu :)

      Delete
  4. Yah... Gue gak punya mobil, sih. Insyallah kalo udah sukses, deh. Amin.

    ReplyDelete
  5. minta brosurnya dwi jaya yg terbaru doong soal bsk sy akan belajar ke dwi jaya.macasiiiihhh

    ReplyDelete
  6. Hallo kakak , aku customer Service dari situs IDEBET

    Mau infokan nih ka untuk perkembangan situs nya dan Juga Bonus nya ka ;

    Bonus FreeChips Deposit BANK BSI, BANK NEO, BANK JAGO, SHOPEEPAY

    Detail Kontak & Link Promo :
    Klik » https://jaga.link/idebet-24jam

    ReplyDelete

Powered by Blogger.