Karyawisata ke Jungleland Adventure Theme Park

Pukul 04.00 pagi. Dari sela-sela tirai jendela tampak kelam menyelubungi cakrawala. Sisa-sisa pekat malam masih banyak terserak di angkasa. Gelap dan tak berbintang. Dingin Air Conditioner menguar membuai mata. Membuat kantuk semakin menggelayut. Kurapatkan selimut yang membungkus tubuhku hangat. Perlahan lelap kembali hadir. Namun itu tak lama. Karena pulas segera terusir oleh alunan syahdu kalam-kalam Ilahi yang samar terdengar dari kejauhan. Tidak lama lagi subuh akan tiba. Kuperhatikan anak-anak yang masih tertidur lelap dibuai mimpi. Dan jam yang terus berdetak. Tik tok tik tok tik tok. Waktu kian laju. Azan subuh pun kian mendekat. Tak ada lagi ruang untukku bermalas-malasan. Segera kusingkirkan selimut yang mendekap tubuhku erat. Lalu kulangkahkan kaki dengan sedikit berat. Meski gerakku sedikit lambat tapi aku siap untuk berbenah. Menyiapkan hari lebih awal dari biasanya. Demi sebuah petualangan di hari kamis (26/03).
***
Adalah salah satu acara tahunan sekolah tempat putri kecilku bermain dan belajar. Kami menyebutnya Kelompok Bermain & Taman Kanak-Kanak Islam Al-Izzah - cerdas, kreatif, aktif dan mandiri - yang akan membawa kami menjelajahi beragam wahana bermain untuk segala usia. Tua, muda, besar, kecil, tinggi, pendek, semua akan dirangkul dengan puluhan wahana yang telah disediakan oleh tempat bermain tematik terbesar di Indonesia. Setidaknya hingga artikel ini diterbitkan di sini, title yang disandang Jungleland Adventure Theme Park tersebut masih belum ada yang mampu menggesernya.

Terletak di Kawasan Sentul Nirwana, Bogor, Jungleland Adventure Theme Park ada dan mengada bersama Gunung Pancar sebagai latar belakangnya. Untuk lebih jelasnya mengenai Jungleland ini silakan kamu meluncur ke mari.

BeeBuzz sebagai sarana transportasi yang dipercayakan oleh pihak sekolah yang akan membawa kami mengarungi jalanan beraspal yang mulus tanpa lubang. Beebuzz.co.id, saya berharap bisa menemukan alamat website tersebut. Memang ada, sayang akunnya telah ditangguhkan. Namun ada beberapa situs yang memberikan informasi terkait moda transportasi satu ini, untuk itu silakan di googling saja kawan. Satu yang bisa saya sampaikan di sini yaitu Wireless Connectiaon yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Meskipun aksesnya tidak sekencang WIFI yang ada di rumah saya. Tapi satu fasilitas ini bisa dijadikan sebagai pertimbangan bila perusahaan ini sangat serius dalam memberikan kenyamanan untuk pelanggannya.
kelompok bermain mawar dan melati
Kedatangan kami disambut oleh langit yang buram. Putih pucat kelabu mendominasi cakrawala. Jungleland telah dipadati siswa siswi dari berbagai sekolah. Sisi kanan dan kiri tampak patung-patung yang berdiri diam dan membisu. Mengapit Downtown dengan segala tempat tongkrongan asik serta menghibur kantong. Di sini, sekedar melepas dahaga atau mengisi perut kosong bukanlah perkara sulit. Asalkan lembaran rupiah cukup tebal untuk menggampar harga-harga yang terkadang tak masuk akal. Sepanjang lorong yang dibungkus dengan sebutan Downtown ini juga menyajikan pertunjukan music live. Lalu dipercantik dengan kehadiran beberapa toko yang menyediakan beragam jenis buah tangan untuk dibawa pulang. Lorong panjang ini semacam penyambutan selamat datang yang menyenangkan bagi saya.
Pada titik ini saya harus berpisah dengan si kecil, karenanya gambar-gambar selanjutnya adalah bidikan sekali lalu. Mengunjungi bersama pasangan akan sedikit memudahkan mencari angle yang tepat untuk dokumentasi bergambar.

Penyambutan-penyambutan pun berlangsung selepas melewati pengecekan Jungleland card. Beberapa orang akan menyambut pengunjung dengan jepretan dari mata kamera yang selalu mereka bawa. Hasil bidikan para fotografer Jugleland ini bisa diambil dengan menukarkan kertas kecil yang diterima dengan sejumlah rupiah yang harus dikeluarkan. Beda ukuran beda harga. Yaitu Rp 120.000,- untuk ukuran lebih kecil dan Rp 150.000,- untuk ukuran yang lebih besar. Saya lupa besarnya ukuran, tapi soal harga saya mengingatnya. Haha. Bila kamu menginginkan foto kamu dikemas didalam bola kaca maka nilai yang harus dikeluarkan sebesar Rp 170.000,-. Mengingat si kakak tidak ikut, maka untuk menghindari kecemburuan sosial saya memutuskan untuk tidak mengambil satu pun produk yang ditawarkan. Alasan yang lain saya rasa tidak penting untuk dituliskan. Hehe.

Bunda Archie : "Hei lihat itu kapal besar yang kita cari." Di muka kapal besar tersebutlah kami melakukan sesi foto bersama. Tidak jauh dari situ terdapat gerbang untuk memasuki wahana bermain Jungleland. Maka segera sediakan Jungleland card kamu.


Hore hujan.
Ya ya inilah gunanya jas hujan yang harus dibawa. Langit sedari awal memang sudah bermuram durja. Kedatangan kami tampaknya belum mampu mengubah wajah murungnya menjadi ceria. Tangisnya pun pecah ketika kami hendak sampai ke Dunia Dino yang menjadi tujuan field trip kali ini. Perbekalan yang tidak sia-sia. Langkah-langkah kecil pun kembali dilanjutkan. Biarkanlah langit menumpahkan segala kesahnya. Kami akan tetap melanjutkan gerak kaki kami agar segera sampai ke tujuan awal.




DUNIA DINO, suara yang dihasilkan robot sedikit membuat gentar si kecil. hehe.

Dunia Dino. Gelap karena kurang pencahayaan. Robot-robot binatang purba ini bisa mengeluarkan suara dan bergerak. Disediakan beberapa pemandu yang akan menjelaskan satu persatu koleksi yang dimiliki. Bukan anak TK namanya bila bisa berbaris teratur. Secara berkelompok anak-anak dibagi di beberapa titik. Kakak-kakak pemandu siap di posisi masing-masing. Mereka akan beraksi bila dihampiri oleh sekumpulah anak-anak sekolah. Acara keliling Dunia Dino akan berakhir dengan sebuah pertunjukan yang dilakukan oleh Mr. Pinter dan Miss. Teliti. 
Panas dan lelah. Mungkin karena itulah si kecil enggan bila difoto. Selesai mengunjungi Dunia Dino kami harus berjalan cukup jauh untuk mencapai tempat makan siang kami.

Langit sudah tidak merajuk. Mentari sudah tidak bersembuny. Biru yang berawan menjadi payung alami. Dan itulah tempat istirahat kami. Melepas dahaga dan memberi makan cacing-cacing yang kelaparan.
Hari yang cerah. Muram yang sirna. Kelabu lenyap, biru pun keluar menampakkan diri. Dan arakan awan dicumbui teriknya mentari. Tengah hari bolong, karyawisata setengah berjalan. Namun makan siang telah usai. Dan petualangan baru akan dimulai. Dua jam setengah waktu yang diberikan. Tanpa perlu menunggu komando beragam wahana segera diserbu para orangtua. Sayang beribu sayang, ada batasan tinggi yang perlu diperhitungkan. Ya, batasan tinggi minimal adalah 90 cm. Bila mengikuti peraturan maka hanya sebagian kecil saja yang permainan yang bisa diikuti oleh putri kecil saya. Untungnya ada "kebijakan" dari beberapa petugas wahana dengan sedikit catatan dibelakangnya. 
JEEP TOUR, wahana pertama yang dinaiki anakku

Tinggi anakku tidak mencapai batas yang ditentukan tapi diperbolehkan untuk turut serta merasakan sensasi semacam kora-kora ini asal anaknya berani. Bila seperti itu syarat yang diajukan berarti wahana satu ini tidak ada masalah yang cukup berarti bagi si kecil :D
Panasnya full. Gratis tanpa bayar. Berjalan di bawah terik mentari sangat mudah dehidrasi. Bekali diri dengan air secukupnya. Dapat dibeli di toko-toko yang mudah dijumpai tapi tentu harganya jauh lebih mahal tinimbang kita membawanya dari rumah. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saya membawa teh manis dalam mini termos, beberapa air mineral, serta sedikit cemilan. 
KUALI API, tinggi minimal 90 cm dan harus didamping orang tua. Tujuan akhir kami adalah wahana yang tampak di kejauhan sana.
Mengunjungi sebuah lokasi yang selalu menjadi pertimbangan adalah kondisi toilet. Nah, untuk yang satu itu tidak diperlu dikhawatirkan bila kamu akan ke Jungleland. Saat kunjungan kami pada kamis (26/03) lalu, kondisi toiletnya bersih dan tidak berbau. Saya bisa jamin itu. Adalah kebiasaan saya yang selalu menyapu tepian toliet duduk dengan menggunakan tisu. Demi kenyamanan membuang air kecil saya memerlukan dudukan yang kering. Tidak basah apalagi kotor. Beberapa sapuan yang saya lakukan tidak meninggalkan jejak warna selain putih tisu yang basah.

KOLECER, saat ini merupakan bianglala tertinggi di Indonesia. Berputar secara perlahan-lahan dan wahana inilah aksi terakhir kami.

View dari dari KOLECER. Pada titik tertinggi saya tidak berani bergerak. Panorama yang saya abadikan pun saya ambil tanpa melihat. Insting yang memang kurang jadi hasil gambar pun tidak memadai. Dari sekian foto yang berhasil diabadikan di banyak ketinggian, menurut saya inilah yang terbaik. 
Yay.. akhirnya selesai sudah petualangan kecil kami. Dan senyum itulah yang saya tunggu sedari awal. 
Petualangan pun berakhir. Dari perjalanan kecil ini ada satu hal yang perlu diperhatikan. Yaitu tentang peraturan. Batasan tinggi badan dalam sebuah wahana adalah standar yang diterapkan oleh perusahaan terkait. Gunanya tentu untuk keamanan para pengunjung. Namun dibanyak sisi hal ini justru sering dianggap remeh. Termasuk saya. Menyadari kekeliruan bukan berarti tidak melanjutkan keinginan. Kebahagiaan anak menjadi pemicu saya tidak memperhatikan petunjuk yang jelas-jelas terpampang di depan mata. Tapi itu salah. Jadi jangan ditiru ya. :)
***
Lelah. Mentari bersinar terik. Panasnya bukan alang kepalang. Tapi pengalaman yang diperoleh cukup memuaskan. Kaki kami pun kembali diarahkan menuju bus. Tubuh kami sungguh penat. Langkah-langkah kami terasa lambat. Untung ada satu fasilitas yang masih bisa kami sikat. Yaitu mobil operasional Jungleland. Parkiran bus yang cukup jauh itu pun dapat kami tempuh tanpa harus kepayahan melangkah. Di dalam bus anak-anak masih saja riang bersama celoteh-celoteh mereka yang lucu. Perlahan bus meninggalkan   Jungleland "Adventurously Fun". Tatapan perpisahan pun dilayangkan ke belakang bus. Begitupun dengan putri kecilku, mata hitamnya tak berkedip memperhatikan taman bermain yang semakin menjauh. Setelah puas merekamnya dalam memori si kecil mengalihkan pandangannya ke saya yang duduk di sampingnya seraya berkata. "Bu, nanti kita ke sini lagi ya." Sebuah asa yang sempat terucap sebelum putri kecilku tertidur lelap.(*) 


Related Posts

12 comments

  1. Wah tamasya bareng anak. Keren.... Viewnya di bianglala gitu keren kok dibilang jelek. Hih!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbaknya masuk salah satu nominasi liebster award dari gue. Monggo dibaca disini....

      http://pelajar-abal.blogspot.com/2015/03/akhirnya-dapat-liebster-award-juga.html?m=1

      Delete
    2. maksudnya hasil bidikan ku yang kurang apik :( , ok, aku meluncur ke tkp dech.. eh tapi aku udah pernah ikutan liebster award anak muda... gimana ya?

      Delete
  2. Keren ya lokasi wisatanya. Surabaya mana ada kek beginian:( *nangis di pojokan*

    ReplyDelete
  3. Kebayang serunya, Mbaaaak.. Aku aja jadi mupeng mau ke sana :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. silakan dikunjungi junglelandnya beby #promo #gratis #bakrie :D

      Delete
    2. Nanti kalok ke Bogor, pengen banget melipir.. Hihihi :P

      Delete
  4. Seru jalan2nya mbaak

    ReplyDelete
    Replies
    1. lumayan serulah...yang pasti panasnya pol :)

      Delete
  5. junglelandnya bagus ya,tempatnya keren banayak wahana permainannya pula :)

    ReplyDelete

Powered by Blogger.